Petinju Terkenal Thailand Jadi Tersangka Promosikan Judi Online

Penyelidik mengungkap bahwa petinju berusia 30 tahun itu telah menggunakan halaman Facebook populernya untuk mendorong tautan situs perjudian.

Suarathailand- Petugas polisi berhadapan langsung dengan petinju terkenal Thailand yang dikenal sebagai “Sutthiwat,” yang memiliki 440.000 pengikut di Facebook, karena mempromosikan situs perjudian dengan tarif 1.500 baht per postingan.

Penggerebekan dramatis terjadi pada17 September, dipelopori oleh Biro Investigasi Pusat (CIB) di bawah Letnan Jenderal Polisi Jiraphob Bhuridej dan Divisi Pemberantasan Kejahatan Teknologi (TCSD) yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Polisi Athip Pongsiwapai.

Penyelidik mengungkap bahwa petinju berusia 30 tahun itu telah menggunakan halaman Facebook populernya untuk mendorong tautan situs perjudian.

Sutthiwat, dalam pengakuannya yang jujur, mengakui bahwa dia adalah “pemilik halaman Facebook dan dibayar oleh pemilik situs perjudian untuk memasang iklan di cerita saya.”

Kesalahan langkah ini membuatnya melanggar Undang-Undang Perjudian tahun 1935, Bagian 12 yang melarang iklan perjudian yang tidak disetujui. Petugas TCSD kini meningkatkan pengumpulan bukti mereka untuk mengajukan tuntutan resmi terhadap bintang jatuh tersebut, lapor KhaoSod.

Investigasi dimulai sebagai bagian dari kampanye besar-besaran untuk memberantas promo perjudian ilegal secara online. 

Penyelidikan forensik TCSD mengungkap kesalahannya, dan petinju itu dipanggil untuk diadili di mana dia berterus terang, ungkap seorang petugas TCSD.

“Kami sangat waspada dalam memantau aktivitas online dan mampu mengidentifikasi kasus ini melalui upaya berkelanjutan kami.”

RTA mengirimkan pesan tegas: Tidak ada lagi permainan. Mempromosikan perjudian adalah hal yang sangat dilarang, dan mereka yang mencoba bisnis kotor ini akan menghadapi dampak buruknya. 

Tindakan keras ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk membersihkan Thailand dari momok perjudian ilegal. Pesannya? Gunakan pengaruh media sosial Anda dengan bijak atau hadapi konsekuensi yang parah.

Share: