Petani Thailand Dibayar untuk Basmi Hama Ikan Nila

Pemerintah membeli nila blackchin yang telah menjadi hama di perairan Bangkok dengan harga 15 baht/kg (Rp6.700).

Bangkok, Suarathailand- Perdana Menteri Thailand mengizinkan Kementerian Pertanian dan Koperasi untuk membeli spesies ikan nila invasif dengan harga 15 baht/kg (Rp6.700). 

Perdana Menteri Srettha Thavisin telah menyetujui usulan Kementerian Pertanian dan Koperasi untuk membeli nila blackchin yang ditangkap di perairan Thailand dengan harga 15 baht per kilogram untuk dijadikan pupuk, kata Menteri Thammanat Prompow.

Langkah ini diharapkan dapat mendorong penangkapan spesies invasif tersebut dengan bantuan nelayan lokal dan masyarakat umum, tambahnya.

Ikan nila blackchin berkembang biak dengan cepat dan memangsa ikan-ikan kecil dan telur ikan, sehingga menimbulkan kerugian bagi para petani ikan, serta berdampak buruk pada industri lainnya.

Thammanat mengatakan kementerian sebelumnya telah mengusulkan untuk melepaskan ikan predator ke dalam air untuk membasmi ikan nila blackchin, namun setelah diskusi panjang dengan para petani ikan dan komunitas nelayan, langkah tersebut ditolak karena jangka waktu maupun hasil akhirnya tidak dapat dijamin.

“Perwakilan masyarakat nelayan telah mengusulkan agar pemerintah membeli ikan hasil tangkapan dengan harga 20 baht per kg,” kata Thammanat. “Namun, Perdana Menteri malah menyetujui harga beli 15 baht per kg. Anggarannya berasal dari Dana Bantuan Peremajaan Karet.”

Thammanat mendesak para perwakilan untuk tidak menentang atau menegosiasikan harga pembelian yang diusulkan ini, jika tidak, kampanye tidak dapat dimulai tepat waktu.

“Kementerian bermaksud membeli ikan hasil tangkapan sampai masalah teratasi. Namun, kementerian tidak akan membeli ikan yang dibudidayakan oleh masyarakat,” jelas Thammanat.

Menteri menambahkan bahwa pembicaraan sedang diadakan dengan produsen di wilayah timur laut untuk menjual ikan yang ditangkap untuk membuat produk ikan fermentasi Thailand.

Share: