Penjaga Pantai Filipina Sebut Kapal China Lakukan Survei Ilegal di ZEE

Kapal Penelitian China (CRV) Tan Suo 3 terdeteksi memasuki ZEE negara tersebut pada 1 Mei 2025.


Manila, Suarathailand- Filipina telah mengerahkan kapal penjaga pantai dan pesawat untuk menantang dan mengawal kapal penelitian China yang disebut tengah melakukan aktivitas penelitian ilmiah kelautan ilegal di dalam zona ekonomi eksklusif negara tersebut.

Kapal Penelitian China (CRV) Tan Suo 3 terdeteksi memasuki ZEE negara tersebut pada 1 Mei 2025, sekitar 92 mil laut di lepas pantai Ilocos utara Filipina, kata PCG dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

"Pergerakan tidak teratur mereka dianggap tidak sesuai dengan kebebasan navigasi dan merupakan indikasi aktivitas penelitian ilmiah kelautan, yang melanggar hak kedaulatan Filipina," kata PCG.

Dikatakan bahwa mereka meluncurkan operasi penegakan hukum maritim untuk menantang kehadiran kapal China tersebut, dan telah mencegah kapal tersebut melanjutkan "aktivitas ilegalnya."

Selama operasi tersebut, PCG melaporkan melihat kapal selam laut dalam berawak, bernama Shenhai Yongshi atau Deep-Sea Warrior, yang diambil oleh kapal China tersebut.

Kapal selam itu mampu menyelam hingga kedalaman 4.500 meter (2,8 mil) dan biasanya digunakan untuk eksplorasi laut dalam dan misi ilmiah, kata PCG.
Dikatakan juga bahwa mereka mengamati sebuah Perahu Karet Lambung Kaku yang menemukan peralatan berwarna kuning yang tidak diketahui identitasnya yang mungkin terkait dengan penelitian kelautan.

"Tindakan CRV ini menjadi bukti nyata bahwa Republik Rakyat Tiongkok melakukan kegiatan penelitian ilmiah kelautan ilegal di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina, dan tidak memiliki kewenangan hukum untuk melakukan kegiatan tersebut di wilayah ini," kata PCG.

Kedutaan Besar Tiongkok di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar. REUTERS. Foto: ilustrasi


Share: