Pemerintah Dukung Thaksin Soal Solusi Perdamaian di Thailand Selatan

Pemulihan perdamaian di Thailand Selatan membutuhkan kerja sama dari Malaysia, Brunei, dan Indonesia.


Bangkok, Suarathailand- Wakil Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai telah menyatakan dukungannya terhadap pandangan mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra terkait pemulihan perdamaian di wilayah Selatan dan mendesak para pemberontak untuk menghentikan kekerasan selama bulan suci Ramadan.

Phumtham yang juga menjabat sebagai menteri pertahanan mengutip pernyataan Thaksin bahwa pemulihan perdamaian di wilayah tersebut akan membutuhkan kerja sama dari Malaysia, Brunei, dan Indonesia. Perkembangan positif yang diharapkan terjadi tahun ini.

Ia mengatakan mantan perdana menteri tersebut yakin ada "cahaya di ujung terowongan" dan bahwa pemerintah yang dipimpin Partai Pheu Thai akan mempertimbangkan visi Thaksin untuk wilayah yang bergejolak tersebut.

Menurut wakil perdana menteri tersebut, Thaksin mengunjungi wilayah tersebut dalam kapasitasnya sebagai penasihat informal bagi ketua ASEAN untuk membahas masalah keamanan dengan para pejabat di wilayah Selatan dan mempromosikan masyarakat multikultural yang damai.

Phumtham menegaskan kembali komitmen pemerintah terhadap proses perdamaian dan mendesak para pemberontak untuk menggunakan bulan suci Ramadan sebagai masa uji coba untuk menghentikan kekerasan dan menunjukkan komitmen terhadap perdamaian.

Ia mengecilkan ledakan bom di bandara Narathiwat sesaat sebelum Thaksin tiba pada hari Minggu, dengan mengatakan bahwa kekerasan tidak akan menghalangi pemerintah untuk mencapai perdamaian.

Sebuah bom yang disembunyikan di truk pikap milik petugas pemadam kebakaran yang diparkir di dekat menara kontrol di bandara Narathiwat di distrik Muang meledak tepat sebelum delegasi Thaksin mendarat pada hari Minggu pagi.

Kunjungan tersebut merupakan yang pertama bagi Thaksin ke wilayah tersebut sejak ia menjabat sebagai perdana menteri sekitar dua dekade lalu. Selama kunjungan hari Minggu, mantan perdana menteri tersebut meminta maaf atas pembantaian Tak Bai di Narathiwat pada tahun 2004, yang terjadi saat ia menjabat sebagai perdana menteri. Bangkok Post


Share: