PBB Desak Penyelidikan 31 Warga Gaza Tewas di Dekat Lokasi Distribusi Bantuan

“Saya terkejut dengan laporan tentang warga Palestina yang tewas dan terluka saat mencari bantuan di Gaza.."


PBB, Suarathaiand- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Senin menyerukan penyelidikan independen atas kematian sedikitnya 31 warga Palestina di dekat lokasi distribusi bantuan yang didukung AS di Gaza, setelah tim penyelamat menyalahkan kematian tersebut pada tembakan Israel.

“Saya terkejut dengan laporan tentang warga Palestina yang tewas dan terluka saat mencari bantuan di Gaza kemarin. Tidak dapat diterima bahwa warga Palestina mempertaruhkan nyawa mereka untuk makanan,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan.

“Saya menyerukan penyelidikan segera dan independen atas kejadian ini dan agar para pelaku dimintai pertanggungjawaban.”

Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan tembakan Israel menewaskan sedikitnya 31 orang dan melukai 176 orang di dekat lokasi distribusi bantuan di kota selatan Rafah, dengan foto-foto AFP menunjukkan warga sipil di tempat kejadian membawa mayat dan petugas medis di rumah sakit terdekat melaporkan banjir korban luka tembak.

Namun, militer Israel membantah bahwa pasukannya telah menembaki warga sipil di dalam atau di sekitar pusat tersebut, dan baik militer maupun administrator lokasi bantuan tersebut menuduh Hamas menyebarkan rumor palsu.

Pemerintah Israel telah bekerja sama dengan kelompok yang mengelola lokasi tersebut, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), untuk memperkenalkan mekanisme baru untuk mendistribusikan bantuan di Gaza yang telah melewati sistem yang telah lama dipimpin PBB.

PBB telah menolak untuk bekerja sama dengan kelompok tersebut karena khawatir tentang kenetralannya, dengan beberapa lembaga bantuan mengatakan bahwa mekanisme tersebut tampaknya dirancang untuk memenuhi tujuan militer Israel.

Menyusul laporan tersebut, tentara Israel mengatakan penyelidikan awal menemukan bahwa pasukannya "tidak menembaki warga sipil saat mereka berada di dekat atau di dalam lokasi distribusi bantuan kemanusiaan."

Juru bicara tentara Effie Defrin mengatakan dalam sebuah pesan video bahwa "Hamas melakukan yang terbaik, semaksimal mungkin, untuk menghentikan kami" mendistribusikan bantuan, dan berjanji untuk "menyelidiki setiap tuduhan tersebut" terhadap pasukan Israel.

"Saya mendesak Anda untuk tidak mempercayai setiap rumor yang disebarkan oleh Hamas," tambahnya.

GHF juga membantah adanya kematian atau cedera, seraya menambahkan bahwa "laporan palsu ini secara aktif diprovokasi oleh Hamas."

Israel telah mendapat tekanan internasional yang meningkat untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza setelah blokade bantuan selama lebih dari dua bulan yang baru-baru ini dilonggarkan.

PBB telah memperingatkan bahwa seluruh penduduk wilayah tersebut menghadapi risiko kelaparan.

PBB juga telah melaporkan insiden baru-baru ini tentang penjarahan bantuan, termasuk oleh orang-orang bersenjata. AFP

Share: