Pattani akan belajar dari Kelantan Soal Keagamaan dan Pernikahan

Gubernur Pattani Patimoh Sadiyamu mengatakan karena di Malaysia, khususnya di Kelantan, para imamnya berpengalaman dalam masalah keagamaan.

Pemerintah Pattani akan menjadikan Malaysia sebagai acuan dalam memperkuat urusan keagamaan, termasuk yang terkait dengan masalah pernikahan.

Gubernur Pattani Patimoh Sadiyamu mengatakan karena di Malaysia, khususnya di Kelantan, para imamnya berpengalaman dalam masalah keagamaan.

Sedangkan di Thailand, khususnya di Pattani, ia mengatakan mayoritas imam masih muda dan kurang berpengalaman.

"Sistem atau praktik yang digunakan oleh para pejabat agama atau imam di Kelantan serta negara bagian lain di Malaysia dalam menangani masalah yang terkait dengan masalah keagamaan telah menarik perhatian otoritas keagamaan di Pattani.

"Kelantan serta otoritas keagamaan Malaysia memiliki sistem yang kuat dalam menangani berbagai masalah, termasuk masalah yang terkait dengan pernikahan.

"Misalnya, ketika seorang warga negara Thailand menikah dengan warga negara Malaysia dan mereka dikaruniai anak.

"Status anak-anak mereka menjadi perhatian kami. Akan ada banyak implikasi dalam hal hak-hak mereka (anak-anak) dan lainnya.

"Hal ini juga menyebabkan munculnya isu anak-anak tanpa kewarganegaraan yang melibatkan anak-anak Thailand. Anak-anak tersebut juga tidak terdaftar sebagai warga negara di Thailand," katanya kepada wartawan Malaysia sebelum mendampingi delegasi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang mengunjungi masjid besar Pattani.

Patimoh menambahkan hal ini menjadi salah satu alasan Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Selatan (SBPAC) melakukan uji genetik pada warga Thailand bulan lalu.

"Proyek ini diselenggarakan bersama Kementerian Luar Negeri Malaysia di Kota Baru, Kelantan.

"Tujuannya adalah untuk membuktikan kewarganegaraan Thailand bagi mereka yang tinggal di Malaysia, khususnya di Kelantan dan status kewarganegaraan Thailand mereka tidak dicantumkan sehingga mereka dapat memiliki kartu identitas (KTP) Thailand pertama mereka," katanya.

Patimoh mengatakan para imam Thailand akan dikirim untuk belajar dengan Majelis Agama Islam dan Adat Melayu Kelantan (MAIK).

"Mereka akan dikirim untuk mengikuti kursus pembelajaran yang diharapkan akan diselenggarakan pada bulan Agustus.

"Ada sekitar 600 imam di Pattani dan dengan ini, kami berharap masalah kami akan teratasi," tambahnya.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program tiga hari yang diselenggarakan oleh SBPAC.

Perwakilan dari delapan negara turut ambil bagian dalam program yang baru dimulai ini.

 Malaysia diwakili oleh wakil kepala misi Kedutaan Besar Malaysia Bong Yik Jui.

Share: