Pakistan Sebut Lebih dari 50 Orang Tewas Akibat Serangan India

India targetkan warga sipil, korban tewas warga sipil capai 40 orang.


Islamabad, Suarathailand- Militer Pakistan mengatakan pada 13 Mei bahwa lebih dari 50 orang tewas dalam bentrokan militer minggu lalu dengan India yang berakhir dengan gencatan senjata yang disetujui oleh kedua negara tetangga bersenjata nuklir itu, memulihkan perdamaian di perbatasan mereka.

Kedua musuh bebuyutan itu saling menembakkan rudal dan pesawat nirawak yang menargetkan instalasi militer masing-masing setelah India mengatakan pihaknya menyerang lokasi "infrastruktur teroris" di Pakistan dan Kashmir Pakistan pada 7 Mei sebagai balasan atas serangan terhadap wisatawan.

Pakistan mengatakan semua targetnya adalah warga sipil. Militernya mengatakan korban tewas dalam serangan itu terdiri dari 40 warga sipil dan 11 anggota angkatan bersenjatanya.

India mengatakan sedikitnya lima personel militer dan 16 warga sipil tewas.

Keduanya sepakat untuk melakukan gencatan senjata pada 10 Mei, setelah diplomasi dan tekanan dari Amerika Serikat.

Militer India mengatakan pangkalannya masih beroperasi, meskipun mengalami kerusakan kecil.

"Merupakan pengalaman yang sangat istimewa untuk bersama mereka yang melambangkan keberanian, tekad, dan keberanian," kata Perdana Menteri Narendra Modi pada tanggal 13 Mei, dalam komentar yang diunggah di X yang menyertai foto-foto kunjungannya ke pangkalan udara Adampur.

Pangkalan di dekat perbatasan di negara bagian Punjab di India utara tersebut merupakan lokasi yang strategis bagi angkatan udaranya.

Pada tanggal 12 Mei, Modi memperingatkan Pakistan bahwa New Delhi akan kembali menargetkan "tempat persembunyian teroris" di seberang perbatasan jika ada serangan baru terhadap India dan tidak akan terhalang oleh apa yang disebutnya sebagai "pemerasan nuklir" Islamabad.

India menyalahkan Pakistan atas serangan di Kashmir pada tanggal 22 April yang menargetkan wisatawan Hindu yang menewaskan 26 orang. Islamabad membantah tuduhan tersebut.

India yang mayoritas beragama Hindu dan Pakistan yang beragama Muslim sama-sama menguasai sebagian wilayah Kashmir di Himalaya, tetapi mengklaimnya secara penuh.

Kedua negara tetangga itu telah terlibat dalam dua dari tiga perang mereka sejak merdeka pada tahun 1947 di wilayah tersebut dan telah terjadi beberapa gejolak terbatas lainnya, termasuk pada tahun 1999 dan 2019.

India mengatakan bahwa kepala operasi militer kedua negara berbicara melalui telepon pada tanggal 12 Mei, menegaskan kembali komitmen mereka untuk menghentikan penembakan dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengurangi pasukan di perbatasan. Pakistan belum memberikan rincian panggilan tersebut. REUTERS

Share: