Reformasi kepolisian yang komprehensif akan menjadi langkah awal yang diperlukan.
Bangkok, Suarathailand- Seorang akademisi Thailand menyerukan reformasi kepolisian untuk mencegah korupsi sebelum pemerintah mendekriminalisasi bisnis bawah tanah, terutama melegalkan kasino.
Prof Dr Attakrit Patchimnan, direktur Sanya Dharmasakti Institute for Democracy, mengatakan reformasi kepolisian yang komprehensif akan menjadi langkah awal yang diperlukan sebelum negara dapat beralih ke isu-isu lain.
Attakrit mengomentari sebuah ide yang dilontarkan oleh mantan perdana menteri dari Partai Pheu Thai yang berkuasa, Thaksin Shinawatra, yang mengatakan bisnis bawah tanah harus dilegalkan dan diatur untuk menyelesaikan masalah sosial dan untuk meningkatkan pendapatan bagi negara.
Attakrit mencatat bahwa polisi adalah penegak hukum sehingga mereka harus dibatasi untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan korupsi.
Dia mengatakan reformasi kepolisian harus menjadi prioritas utama.
"Jika polisi direformasi, kita dapat beralih ke isu-isu lain," kata Attakrit.
Dia mengatakan pemerintah mungkin menerapkan teknologi AI untuk memantau operasi polisi sebagai bagian dari reformasi kepolisian untuk memastikan transparansi.
“Hal ini harus dilakukan sebelum bisnis bawah tanah muncul ke permukaan,” kata Attakrit.
Ia mengatakan pemerintah berikutnya tidak boleh fokus pada peningkatan pendapatan dari bisnis bawah tanah dan juga harus mempertimbangkan budaya Thailand.
Ia mengatakan pemerintah harus secara bertahap menerapkan kebijakannya untuk mendekriminalisasi bisnis bawah tanah karena akan dapat menyelesaikan masalah jika terjadi masalah di kemudian hari.
Ia mengatakan jika pemerintah ingin melanjutkan proyek untuk mengizinkan pembukaan kompleks hiburan dengan kasino, pemerintah harus memilih lokasi yang tepat dan membatasi akses bagi penduduk setempat.
Ia mengatakan pemerintah harus mengikuti contoh Korea Selatan yang melarang penduduk setempat memasuki kasino untuk mencegah masalah sosial.
Kompleks hiburan seperti itu seharusnya hanya dibangun di kota tujuan wisata, tambah Attakrit.