Militer Thailand Berencana Beli 12 Jet Tempur Gripen Swedia

Kesepakatan dengan pembuat pesawat Swedia menawarkan lebih banyak keuntungan bagi pemerintah daripada yang ditawarkan AS dengan F-16


Bangkok, Suarathailand- Angkatan Udara Kerajaan Thailand berencana untuk membeli total 12 jet tempur Gripen JAS 39 yang dibuat oleh Saab Swedia selama 10 tahun, kata kepala angkatan udara ACM Punpakdee Pattanakul pada hari Rabu.

Angkatan Udara Thailand sebelumnya mengumumkan akan menandatangani kontrak pada bulan Agustus untuk membeli empat jet dalam tahap pengadaan awal, yang memiliki anggaran sebesar 19,5 miliar baht (Rp9,7 triliun).

Pada bulan Januari, ACM Punpakdee mengatakan bahwa keputusan angkatan udara untuk memilih jet Gripen Swedia daripada pesawat F-16 buatan AS adalah karena kesepakatan tersebut memberikan lebih banyak keuntungan bagi pemerintah Thailand.

Pada bulan Februari, sebuah jalan di provinsi perbatasan selatan Songkhla diubah menjadi landasan pendaratan untuk jet tempur Gripen, yang menandai penggunaan pertamanya dalam latihan darurat.

"Kami menyambut baik keputusan Angkatan Udara Kerajaan Thailand untuk memilih Gripen E/F sebagai jet tempur masa depannya dan menantikan langkah selanjutnya dalam proses pengadaan ini," kata CEO Saab Micael Johansson dalam sebuah pernyataan.

"Gripen E/F adalah solusi terbaik untuk menyediakan kekuatan udara independen bagi Thailand di masa depan yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi keselamatan dan keamanan negara," tambahnya.

Perusahaan Swedia itu mengatakan belum menandatangani kontrak atau menerima pesanan pasti.

Thailand, yang memiliki sejarah panjang kerja sama militer dengan Amerika Serikat dan ditetapkan sebagai Sekutu Utama Non-NATO oleh Washington pada tahun 2023, awalnya menginginkan sebanyak delapan jet siluman Lockheed Martin F-35, yang termasuk di antara pesawat tempur tercanggih di dunia.

Namun, Amerika Serikat pada tahun 2023 menolak untuk menjualnya karena apa yang dikatakan Bangkok adalah masalah dengan pelatihan dan persyaratan teknis termasuk kompatibilitas perawatan.

F-35 dianggap sebagai ekspor sensitif yang hanya dijual kepada sekutu terdekat Amerika Serikat, yang di Indo-Pasifik meliputi Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.

Share: