Menhan AS Perintahkan Pemangkasan 20% Jumlah Jajaran Senior Militer

Militer AS memiliki 38 jenderal atau laksamana bintang empat per 31 Maret 2025, menurut data Departemen Pertahanan AS.


AS, Suarathailand- Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth telah mengumumkan pemotongan tajam pada jumlah perwira berpangkat tinggi dalam langkah terbarunya untuk merampingkan militer paling kuat di dunia.

Dalam sebuah memo pada hari Senin, Hegseth memerintahkan pengurangan 20 persen pada jumlah jenderal dan laksamana bintang empat – yang saat ini merupakan personel berpangkat tertinggi di militer AS – serta pengurangan 10 persen pada jumlah perwira jenderal dan perwira tinggi

Memo Hegseth juga memerintahkan pemotongan 20 persen pada jumlah perwira jenderal di Garda Nasional.

Militer AS memiliki 38 jenderal atau laksamana bintang empat per 31 Maret 2025, menurut data Departemen Pertahanan AS.

Dalam sebuah video yang menjelaskan "Kebijakan Kurangi Jenderal, Makin Banyak Prajurit", Hegseth mengatakan militer AS saat ini memiliki satu jenderal untuk setiap 1.400 tentara, dibandingkan dengan satu untuk setiap 6.000 tentara selama Perang Dunia II.

"Lebih banyak jenderal dan laksamana tidak sama dengan lebih banyak keberhasilan," kata Hegseth dalam video yang diunggah di X.

"Sekarang ini bukan latihan tebang-bakar yang dimaksudkan untuk menghukum perwira tinggi. Tidak ada yang lebih jauh dari kebenaran. Ini telah menjadi proses yang disengaja, bekerja sama dengan Kepala Staf Gabungan, dengan satu tujuan: memaksimalkan kesiapan strategis dan kesiapan operasional dengan melakukan pengurangan yang bijaksana pada pangkat jenderal dan perwira tinggi."

Hegseth tidak menyebutkan posisi mana yang akan dipotong.

Hampir 40 jenderal bintang empat yang aktif di militer AS termasuk ketua Kepala Staf Gabungan, kepala staf angkatan darat, kepala operasi angkatan laut, dan kepala staf Angkatan Udara, serta kepala Komando Afrika AS, Komando Eropa AS, dan Pasukan AS Korea.

Pemotongan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mengurangi ukuran pemerintah federal dan menyingkirkan musuh politik yang dianggapnya.

Sejak kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, Trump atau bawahannya telah memecat beberapa pemimpin militer, termasuk Ketua Kepala Staf Gabungan Charles Q Brown dan kepala Angkatan Laut Laksamana Lisa Franchetti. Aljazeera

Share: