Mantan Wakil Menteri Malaysia Diduga Terjerat Kasus Perdagangan Orang di Myanmar

Malaysia usut dugaan perdagangan manusia di Myanmar yang melibatkan warga Malaysia lainnya.

Kuala Lumpur, Suarathailand- Direktur Departemen Investigasi Kriminal (CID) Bukit Aman Mohd Shuhaily Mohd Zain mengatakan polisi masih menyelidiki mantan wakit menteri Mashitah Ibrahim terkait dugaan aktivitas perdagangan manusia.

“Pemeriksaan mengungkapkan bahwa Mashitah pergi ke Myanmar untuk urusan investasi real estat di Myawaddy, Myanmar,” kata Zain.

“Kami sudah bisa memeriksa dan memastikannya. Ini setelah pernyataannya direkam minggu lalu.”

Dia mengatakan CID masih mengumpulkan informasi untuk menyelesaikan penyelidikan atas dugaan perdagangan manusia di Myanmar yang melibatkan warga Malaysia.

“Kami juga berhasil mencatat keterangan individu bergelar Datuk Seri untuk kasus yang sama juga,” imbuhnya.

Mohd Shuhaily mengatakan sejauh ini polisi telah mencatat pernyataan lima orang, termasuk Mashitah.

“Kami juga akan merekam pernyataan blogger asal Indonesia hari ini,” ujarnya. “Itu akan dilakukan secara online seperti di Jakarta, Indonesia.”

Dia menambahkan, penyelidikan juga melibatkan identifikasi individu lain yang terlibat dalam kasus tersebut.

“Kami berpesan kepada mereka yang menerima tawaran pekerjaan di luar negeri, terutama di negara yang sering dikaitkan dengan penipuan, untuk lebih berhati-hati,” ujarnya. “Periksa dan verifikasi tawaran tersebut melalui saluran resmi seperti Kementerian Dalam Negeri atau Departemen Tenaga Kerja.”

Dilaporkan pada tanggal 28 Agustus bahwa mantan wakil menteri tersebut dituduh sebagai dalang sindikat perdagangan manusia internasional yang beroperasi di Myanmar.

Baru-baru ini, sebuah video yang mengungkap sindikat di Myanmar viral di YouTube di Indonesia. Laporan ini menyoroti banyak warga negara Indonesia yang menjadi korban sindikat tersebut yang secara terbuka terlibat dalam aktivitas perdagangan manusia, termasuk kerja paksa, penyiksaan, perdagangan organ, dan bahkan pembunuhan.

Mashitah sejak itu membantah tuduhan tersebut. (foto: dir CIC Mohd Shuhaily Mohd Zain)

Share: