Malaysia Gandakan Patroli Tangkap Kapal Migran Myanmar

Hampir 200 migran mendarat di Langkawi pada hari Jumat.


Kualalumpur, Suarathailand- Penjaga pantai Malaysia mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka menggandakan patroli di perairannya untuk menemukan kapal yang membawa migran tak berdokumen dari Myanmar, setelah hampir 200 orang ditahan di sebuah pulau di negara bagian barat laut Kedah.

Penjaga pantai mengatakan polisi telah menahan 196 migran tak berdokumen pada dini hari Jumat setelah kapal mereka mendarat di sebuah pantai di pulau resor Langkawi.

“Berdasarkan informasi yang diterima penjaga pantai, ada dua kapal lagi yang membawa migran Myanmar tak berdokumen di laut tetapi lokasi pasti mereka masih belum diketahui,” kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan Bangkok Post.

Direktur jenderal penjaga pantai Malaysia Mohd Rosli Abdullah mengatakan pihak berwenang berpatroli di perairan utara lepas pantai Langkawi dan daerah perbatasan, dan telah mengatur agar pengawasan udara dilakukan untuk menemukan kapal-kapal tersebut.

Penjaga pantai juga menghubungi pihak berwenang Thailand untuk mengidentifikasi pergerakan kapal yang membawa para migran, kata Mohd Rosli.

Sebelumnya pada hari Jumat, surat kabar lokal berbahasa Inggris The Star melaporkan bahwa sekitar 200 pengungsi Rohingya dari Myanmar telah mendarat di Langkawi. Rohingya sebagian besar adalah minoritas Muslim di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha.

Penjaga pantai tidak menyebutkan dalam pernyataannya apakah para migran itu adalah Rohingya.

Sekitar satu juta Rohingya telah melarikan diri, sebagian besar ke negara tetangga Bangladesh, untuk menghindari serangan militer Myanmar yang diluncurkan pada bulan Agustus 2017, sebuah kampanye yang oleh penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa digambarkan sebagai contoh nyata pembersihan etnis.

Penguasa militer Myanmar membantah tuduhan tersebut.

Malaysia, yang tidak mengakui status pengungsi, telah lama menjadi tujuan favorit bagi etnis Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar atau berusaha meninggalkan kamp-kamp pengungsi di Bangladesh.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, Malaysia telah menolak kapal-kapal yang membawa pengungsi Rohingya dan menangkap ribuan orang di pusat-pusat penahanan yang penuh sesak sebagai bagian dari tindakan keras terhadap migran yang tidak berdokumen.

Antara tahun 2010 dan 2024, otoritas Malaysia menahan 2.089 migran tidak berdokumen dari Myanmar yang berupaya memasuki negara itu melalui laut.

Share: