Korean Air Umumkan Pembelian 103 Pesawat Boeing Senilai Rp816 Triliun

Langkah ini akan memungkinkan Korean Air untuk memperluas layanan di seluruh Amerika Serikat dan Amerika Latin.


AS, Suarathailand- Korean Air pada hari Senin mengumumkan rencana pembaruan armada terbesarnya, dengan meluncurkan paket senilai $50 miliar untuk pesawat Boeing dan mesin GE Aerospace, bertepatan dengan kunjungan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung ke Washington.

Pengumuman ini mencakup pesanan senilai sekitar $36,5 miliar untuk 103 jet Boeing, termasuk 737 MAX 10, 777-9, dan 787, beserta kesepakatan terpisah senilai $13,7 miliar dengan GE untuk mesin dan servis. Sekitar empat perlima dari pesawat baru ini diharapkan menggantikan pesawat yang sudah tua, sementara sisanya ditujukan untuk mendukung perluasan jaringan.

CEO Cho Won-tae mengatakan langkah ini akan memungkinkan Korean Air untuk memperluas layanan di seluruh Amerika Serikat dan Amerika Latin, menekankan bahwa perusahaan tetap percaya pada Boeing meskipun mengalami masalah baru-baru ini.

Boeing menggambarkan kesepakatan ini sebagai kunci integrasi Korean Air dengan Asiana Airlines, yang diakuisisi tahun lalu. 

"Seiring transisi Korean Air menjadi maskapai terpadu yang lebih besar, kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhannya dengan salah satu armada paling efisien di dunia," ujar Stephanie Pope, presiden Boeing Commercial Airplanes.

Pengumuman ini mengikuti tren di mana negara-negara yang sedang merundingkan perjanjian perdagangan dengan pemerintahan Trump telah mengumumkan pesanan besar Boeing. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick memuji rencana Korea sebagai pendorong ekspor kedirgantaraan AS dan manufaktur domestik.

Maskapai ini menekankan bahwa paket baru ini terpisah dari komitmen sebelumnya pada tahun 2023 untuk membeli 20 Boeing 777-9 dan 20 Boeing 787-10, dengan opsi untuk pesawat tambahan.

Korean Air, yang didirikan pada tahun 1969 dan merupakan anggota pendiri SkyTeam, saat ini sedang menjalani rebranding setelah merger dengan Asiana. Reuters

Share: