Acara pertemuan 800 mahaaiswa Thailand di TMII Jakarta (15/9) menghadirkan pembicara Dr. Andy Dermawan MA. Beliau adalah dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Di hadapan para mahasiswa Thailand, Andy mengajak semua mahasiswa Thailand bisa membangun kesadaran berpikir multikultur. Mental multikuktur harus terus dibangun sejak dalam pikiran. Ketika pikiran kita sadar dan paham bahwa multikultur atau keragaman itu anugerah dari Tuhan, maka kita akan menghargai perbedaan.
Tuhan bisa saja membuat hanya satu sosok manusia yang dikehendaki-Nya. Tapi Tuhan tidak seperti itu. Tuhan malah menciptakan kita berbeda-beda. Beda kulit, postur, bahasa, suku, agama, dan lainnya.
Berpikir multikultur akan melahirkan penghargaan terhadap perbedaan. Menghadirkan kehidupan damai, saling mengasihi, dan kemajuan bersama.
Tuhan menciptakan perbedaan dan keragaman karena memang ini pekerjaan-Nya. Dalam bahasa Islam disebut Sunatullah. Kehendak Tuhan. Tuhan ingin membuat perbedaan. Tuhan ingin menciptakan makhluk yang berbeda-beda.
Tuhan ingin menguji kita yang berbeda-beda ini dengan amal kebaikan. Siapa di antara kita yang paling banyak berbuat baik kepada makhluk lainnya. Kita dituntut berlomba-lomba dalam kebaikan.
Di sisi lain Andy juga mengajak agar perbedaan dijadikan kekuatan dalam membangun bangsa. Melihat ke depan. Menyingkirkan perbedaan dan sama-sama bersinergi membangun negara Thailand.
Andy juga membahas soal perdamaian. Andy menyebut perdamaian bisa dibangun dengan melihat masalah dari berbagai sudut. Mencari akar konflik. Duduk bersama. Mau saling mendengar. Meletakkan integritas sosial sebagai cara pandang strategis. Dan terus menerus mengedepankan dialog konstruktif.
Teruslah bangun pikiran bahwa perbedaan adalah berkah.