Hothi janji tak akan hentikan serangan meski AS menggempur Yaman.
Yaman, Suarathailand- Kelompok Huthi berjanji akan terus menyerang Israel dan kapal terkait Israel sampai Israel menghentikan serangan ke Gaza.
Houthi mulai menargetkan kapal pengiriman ke Israel pada akhir tahun 2023, mencegah kapal melewati Terusan Suez -- rute vital yang biasanya membawa sekitar 12% perdagangan global -- yang memaksa banyak perusahaan mengambil jalan memutar yang mahal di sekitar ujung Afrika selatan.
Dalam sebuah pernyataan yang memberikan penjelasan paling rinci tentang operasi tersebut sejauh ini, komando militer AS yang bertanggung jawab atas Timur Tengah mengatakan: "Sejak dimulainya Operasi Rough Rider, USCENTCOM telah menyerang lebih dari 800 target.
"Serangan ini telah menewaskan ratusan pejuang Huthi dan banyak pemimpin Huthi."
"Serangan tersebut telah menghancurkan beberapa fasilitas komando dan kendali, sistem pertahanan udara, fasilitas manufaktur senjata canggih, dan lokasi penyimpanan senjata canggih," kata CENTCOM.
Meskipun ada serangan, Huthi -- yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman -- terus mengklaim serangan terhadap kapal-kapal AS dan Israel.
CENTCOM mengatakan bahwa "sementara Huthi terus menyerang kapal-kapal kami, operasi kami telah menurunkan kecepatan dan efektivitas serangan mereka. Peluncuran rudal balistik telah turun hingga 69%. Selain itu, serangan dari pesawat nirawak serang satu arah telah menurun hingga 55%."
"Iran tidak diragukan lagi terus memberikan dukungan kepada Huthi. "Houthi hanya dapat terus menyerang pasukan kami dengan dukungan Iran," tuduh komando militer tersebut.
"Kami akan terus meningkatkan tekanan hingga tujuan tercapai, yaitu pemulihan kebebasan navigasi dan pencegahan Amerika di kawasan tersebut," tambahnya.
- Serangan di Sanaa -
TV Al-Masirah pada hari Minggu melaporkan bahwa serangan AS terhadap ibu kota Yaman yang dikuasai pemberontak, Sanaa, telah menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai yang lainnya.
Saluran tersebut juga menyiarkan rekaman puing-puing rumah dan mobil yang hancur, serta noda darah di tanah, sementara tim penyelamat mengumpulkan apa yang tampak seperti sisa-sisa manusia dalam kain putih.
Juga pada hari Minggu, media Huthi mengatakan serangan sebelumnya di Sanaa telah menewaskan dua orang dan melukai beberapa lainnya.
Amerika Serikat pertama kali mulai melakukan serangan terhadap Huthi di bawah pemerintahan Joe Biden, dan Presiden Donald Trump telah berjanji bahwa aksi militer terhadap pemberontak akan terus berlanjut hingga mereka tidak lagi menjadi ancaman bagi pengiriman.