Kasus Penipuan Online di Thailand Capai 168 Juta pada 2024, Naik 112%

Peningkatan ini disebabkan oleh ekosistem penipuan yang rumit, didorong oleh penerapan kemajuan teknologi AI generatif melalui telepon, pesan SMS, dan tautan berbahaya.

 

Bangkok, Suarathailand- Thailand telah mengalami lonjakan panggilan penipuan dan pesan SMS, mencapai 168 juta pada tahun 2024, menandai angka tertinggi dalam lima tahun, menurut laporan tahunan Gogolook Thailand tahun 2024.

Peningkatan ini disebabkan oleh ekosistem penipuan yang rumit, didorong oleh penerapan kemajuan teknologi AI generatif melalui telepon, pesan SMS, dan tautan berbahaya. Taktik ini mencakup penipuan peniruan identitas, berbagai penipuan keuangan, dan pelanggaran data pribadi.

Gogolook Thailand adalah perusahaan teknologi kepercayaan terkemuka dan penyedia aplikasi anti-penipuan digital Whoscall.

Manwoo Joo, kepala eksekutif Gogolook Thailand, mengatakan sejak perusahaan meluncurkan laporan tahunannya pada tahun 2020, perusahaan terus memantau dengan cermat lanskap penipuan yang berkembang di seluruh pasar utama Whoscall.

Sebanyak 168 juta panggilan penipuan dan pesan SMS tahun lalu menandai peningkatan yang mengejutkan sebesar 112% dari 79,2 juta yang tercatat pada tahun 2023. Panggilan penipuan melonjak menjadi sekitar 38 juta pada tahun 2024, naik dari 20,8 juta pada tahun 2023, sementara deteksi pesan SMS penipuan meroket menjadi hampir 130 juta, lebih dari dua kali lipat dari 58,3 juta pada tahun 2023.

Fitur Asisten SMS Cerdas Whoscall mampu memblokir dan memfilter hampir 130 juta penipuan SMS pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa penipu masih sangat bergantung pada SMS sebagai saluran penipuan utama mereka.

Penipuan perjudian dan pinjaman uang adalah dua jenis penipuan SMS yang paling umum. Penipu juga beralih ke peniruan layanan pengiriman dan peniruan layanan utilitas yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi harga tagihan listrik serta kebijakan lain seperti skema dompet digital.

Bangkok Post melaporkan tahun lalu Whoscall meluncurkan fitur "Web Checker" yang memungkinkan pengguna untuk memeriksa tautan yang tidak dikenal saat menjelajah internet.

Laporan tersebut juga menyoroti masalah kebocoran informasi pribadi. Di Thailand, fitur keamanan ID Whoscall menemukan 41% pengguna memiliki info pribadi yang terekspos di web gelap dan web dalam.

Sebagian besar data yang bocor mencakup alamat email (97%) dan nomor telepon (88%), yang mungkin disertai dengan tanggal lahir, nama, kata sandi, dan informasi sensitif lainnya. (foto: kasus terkait scam di Thailand)

Share: