Kapal Hainan berpanjang lebih dari 200 m dapat membawa 30 helikopter.
Hong Kong, Suarathailand- Sebuah kapal perang canggih China yang dianggap memainkan peran kunci dalam strategi negara itu di Laut Cina Selatan dan Taiwan berlayar ke Hong Kong pada hari Kamis (21 November), bagian dari kampanye publisitas yang memamerkan kekuatan militer Beijing yang semakin canggih.
Kapal Hainan seberat 36.000 ton adalah kapal serbu amfibi pengangkut helikopter yang dipuji sebagai terobosan bagi angkatan laut China ketika mulai beroperasi pada tahun 2021.
Kapal ini adalah bagian dari armada yang beroperasi di Laut Cina Selatan, lokasi berbagai pertikaian teritorial yang memanas antara Beijing dan negara-negara tetangganya.
Kapal besar itu berlabuh di dermaga Pulau Hong Kong pada hari Kamis, dengan beberapa helikopter diparkir di deknya yang besar dan datar.
Kementerian pertahanan China minggu ini mengatakan bahwa kapal itu ada di sana untuk memamerkan "perkembangan militer" negara itu dan "tekad kuat dan kemampuan kuat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional".
Seorang pakar mengatakan kepada AFP bahwa kehadiran kapal tersebut di Hong Kong merupakan pengingat yang disengaja akan otoritas China di sana, setelah penumpasan gerakan pro-demokrasi kota tersebut dengan undang-undang keamanan nasional yang luas pada tahun 2020.
"Mengirim beberapa kapal perang China yang paling kuat untuk dilihat publik di Hong Kong, dengan cara tertentu, melambangkan dan mengisyaratkan fakta bahwa pemerintah (China) berada di belakang pemerintah Daerah Administratif Khusus Hong Kong," Collin Koh, peneliti senior di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam, mengatakan kepada AFP.

Bersama dengan kapal perusak berpeluru kendali Changsha, Hainan akan berada di kota tersebut selama lima hari.
Lebih dari 10.000 orang diperkirakan akan berkunjung melalui acara khusus undangan, kata media lokal.
Hainan adalah salah satu dari tiga kapal perang aktif sejenisnya dan terlihat di Pasifik barat dekat perairan Jepang pada bulan Agustus.
Dengan panjang lebih dari 200 m, kapal tersebut dilaporkan dapat membawa 30 helikopter, dengan dek penerbangan yang mampu mengoperasikan enam helikopter sekaligus.
"Kapal ini merupakan tonggak sejarah bagi kemampuan serbu amfibi PLA yang terus berkembang," kata Koh, yang semakin penting seiring meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan dan Selat Taiwan.
"Banyak yang berspekulasi bahwa kapal ini (akan) menjadi bagian kemampuan yang sangat penting jika menyangkut, misalnya, invasi skala penuh ke Taiwan sendiri," katanya. CNA




