Kamboja Tembaki Pangkalan Militer Thailand, Warga di Perbatasan Dievakuasi

Warga sipil dievakuasi di dekat perbatasan di Surin, peluncur roket juga menargetkan Thailand


Surin, Suarathailand- Tentara Kamboja melepaskan tembakan ke sebuah pangkalan militer Thailand di provinsi Surin di timur laut dan meluncurkan roket ke arah Si Sa Ket pada Kamis pagi. Hal ini terjadi ketika permusuhan di wilayah perbatasan yang disengketakan semakin memburuk, menurut Angkatan Darat Kerajaan Thailand.

Tentara Thailand mendengar sebuah pesawat nirawak Kamboja berputar-putar di depan reruntuhan kuil Ta Muen Thom di distrik Phanom Dong Rak, Surin pada pukul 7.35 pagi, kata pihak militer.

Enam tentara Kamboja kemudian mendekati pagar kawat berduri di depan pangkalan militer Thailand, dipersenjatai dengan berbagai senjata termasuk granat berpeluncur roket.

Tentara Thailand di pangkalan berteriak untuk mendesak rekan-rekan Kamboja mereka agar menghindari eskalasi konflik.

Pukul 8.20 pagi, Kamboja melepaskan tembakan ke arah pangkalan militer Moo Pa, sekitar 200 meter di sebelah timur reruntuhan Ta Muen Thom, kata Wilayah Angkatan Darat ke-2 di halaman Facebook-nya.

Partai Rakyat mendukung kritik publik atas putusan terkait kematian seorang kadet

Tentara Thailand menuduh pasukan Kamboja memasang artileri di komunitas-komunitas terdekat dengan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia. Tembakan artileri kemudian diarahkan ke reruntuhan kuil pada pukul 08.50, katanya.

Sekitar pukul 09.15, pasukan Kamboja dilaporkan memulai tembakan, menargetkan area di dekat pangkalan Moo Pa. Seorang tentara Thailand terluka akibat tembakan yang terus berlanjut, dengan senjata ringan dan persenjataan berat dikerahkan.

Pukul 09.40, Kamboja menembakkan peluncur roket BM-21 ke reruntuhan kuil Don Tuan di provinsi Si Sa Ket, kata Thailand.

Pukul 09.55, pasukan Kamboja dilaporkan menembaki area permukiman di dekat pusat pengembangan wilayah perbatasan di distrik Kap Choeng, Surin. Setidaknya tiga warga sipil dilaporkan terluka. Pihak berwenang mulai mengevakuasi warga sipil dari area tersebut sebagai tindakan pencegahan.

Serangan itu terjadi sehari setelah ledakan ranjau darat melukai lima tentara Thailand, salah satunya kehilangan satu kaki, di dekat perlintasan perbatasan Chong An Ma di Provinsi Ubon Ratchathani.

TNI Angkatan Darat Thailand mengatakan ranjau-ranjau tersebut baru saja ditanam oleh Kamboja.

Letnan Jenderal Boonsin Padklang, komandan Angkatan Darat Wilayah ke-2, yang bertanggung jawab atas wilayah Timur Laut, memerintahkan penyegelan perbatasan dan penutupan reruntuhan kuil di Surin. Perintah tersebut mulai berlaku pada Kamis pagi.

Pada hari Rabu, pemerintah Thailand mengusir duta besar Kamboja, Hun Saroeun, sekaligus menarik utusan Thailand dari Phnom Penh.

Bangkok telah memberi pengarahan kepada atase militer dan diplomat asing yang ditempatkan di negara tetangga dan sedang mengupayakan tindakan berdasarkan Konvensi Pelarangan Ranjau Anti-Personil Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sembari juga terlibat dalam upaya bilateral untuk menyelesaikan sengketa tersebut.

Meskipun Thailand dan Kamboja memiliki sejarah panjang ketegangan perbatasan, hubungan mereka sebagian besar tetap stabil sejak konflik tahun 2011, yang menewaskan puluhan orang.

Setelah bentrokan pada bulan Mei, Kamboja meminta bantuan Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag untuk menyelesaikan empat wilayah sengketa. Namun, Thailand menyatakan tidak mengakui yurisdiksi ICJ dalam perkara tersebut.

Share: