Kamboja sedang menunggu pembahasan dengan otoritas Thailand, mendesak Thailand untuk secara sepihak membuka kembali perbatasan dan memulihkan situasi ke keadaan seperti pada 7 Juni.
Kamboja, Suarathailand- Perdana Menteri Kamboja Hun Manet telah mengeluarkan peringatan kepada Thailand dengan menyatakan setiap upaya untuk menghalangi warga Kamboja memasuki wilayah sengketa dapat mengakibatkan konsekuensi serius.
Ia menekankan Segitiga Zamrud, kuil Ta Moan Thom, Ta Moan Tauch, dan Ta Krabei masih dalam sengketa dan sedang menunggu putusan dari Mahkamah Internasional.
Oleh karena itu, tidak ada pihak yang memiliki kewenangan tunggal untuk membatasi akses atas kebijakannya sendiri, katanya, seraya menekankan bahwa status wilayah-wilayah ini harus tetap seperti pada 7 Juni 2025.
“Saya tegaskan bahwa wilayah Kuil Ta Moan Thom, Kuil Ta Moan Tauch, Kuil Ta Krabei, dan Segitiga Zamrud belum terselesaikan,” kata Hun Manet, “Kami telah menyerahkan masalah ini ke mekanisme peradilan internasional. Tidak ada pihak yang berhak secara sepihak menghalangi akses ke wilayah-wilayah ini.
“Status quo harus dihormati. Segala upaya untuk membatasi warga negara Kamboja masuk akan melewati batas merah dan akan dikenai konsekuensi yang sesuai.”
Selain itu, Hun Manet menegaskan Kamboja sedang menunggu pembahasan dengan otoritas Thailand, mendesak Thailand untuk secara sepihak membuka kembali perbatasan dan memulihkan situasi ke keadaan seperti pada 7 Juni.
Ia menambahkan jika Thailand membuka kembali sisi perbatasannya, Kamboja akan mengikutinya dalam waktu lima jam untuk menormalkan operasi.