Tiga tentara Thailand terluka akibat ranjau darat di perbatasan Thailand dan Kamboja.
Bangkok, Suarathailand- Pusat Operasi Khusus Perbatasan akan bertemu pada 20 Juli membahas bukti-bukti yang memberatkan Kamboja atas pelanggaran Konvensi Ottawa dan langkah-langkah untuk membersihkan persenjataan yang belum meledak di wilayah Thailand.
Jenderal Nattaphon Narkphanit, Wakil Menteri Pertahanan Thailand dan Direktur Pusat Operasi Khusus untuk Situasi Perbatasan Thailand-Kamboja, yang juga dikenal sebagai Tim Thailand, akan mengadakan pertemuan darurat pusat tersebut pada 20 Juli, ungkap seorang sumber keamanan pada hari Sabtu.
Sidang ini akan membahas langkah selanjutnya terkait insiden terbaru di mana pasukan dari Unit 6021, saat berpatroli di perbatasan Thailand-Kamboja di Ubon Ratchathani, menginjak ranjau darat, melukai tiga tentara. Bukti menunjukkan bahwa ranjau tersebut baru saja ditanam.
Nattaphon telah menginstruksikan Wilayah Angkatan Darat ke-2 untuk mengumpulkan semua bukti yang relevan, menyiapkan siaran pers, dan menyerahkan temuan secara tertulis. Hal ini untuk memastikan semua materi disimpan sebagai bukti untuk diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri.
Kementerian Luar Negeri juga akan menghadiri pertemuan pada hari Minggu untuk memberikan saran tentang langkah selanjutnya. Mereka akan meninjau bukti dari kedua belah pihak untuk memverifikasi fakta. Setelah mencapai kesimpulan, pernyataan resmi akan dikeluarkan dalam pertemuan pusat pada 21 Juli.
Menurut sumber tersebut, strateginya termasuk mempersiapkan bukti untuk mengajukan pengaduan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, menuduh Kamboja melanggar Konvensi Ottawa. Jika Kamboja membantah tuduhan tersebut, bukti lebih lanjut harus dikumpulkan untuk melawan klaim Thailand.
Sementara itu, pemerintah Thailand akan mengirimkan insinyur militer untuk membersihkan persenjataan yang belum meledak dari wilayah kedaulatan Thailand di sepanjang perbatasan.
"Tim Thailand saat ini sedang bekerja sama dengan militer dan instansi terkait untuk mengumpulkan semua bukti. Kami melanjutkan dengan hati-hati dan menyeluruh, memastikan bahwa setiap informasi yang dirilis oleh pihak berwenang didasarkan pada bukti yang jelas dan akurat," kata sumber keamanan tersebut.