Kakek Ini Setiap Nyopet Pakai Baju yang Sama, Ketangkap Polisi Thailand

Pakaian yang dikenakan berulang kali membuat copet asal Kamboja terjaring polisi.

Phra Nakhon, Suara thailand-  Pria berusia 60 tahun dilaporkan mengaku mencuri di Wat Pho setelah melihat rekaman CCTV pada 12 Agustus 2024. Pria Kamboja berusia 60 tahun telah ditangkap karena mencopet yang menargetkan wisatawan di Wat Pho di Bangkok.

Petugas investigasi dari Kantor Polisi Istana Kerajaan (Phra Ratchawang) menangkap Chea Virath di dalam Wat Pho, di distrik Phra Nakhon.

Penangkapan tersebut menyusul banyaknya pengaduan dari wisatawan asing yang melaporkan pencurian di dalam Wat Pho. Insiden terbaru terjadi pada 12 Agustus ketika ponsel seorang wisatawan Jepang dicuri.

Setelah meninjau rekaman CCTV, pihak berwenang mengidentifikasi tersangka sebagai laki-laki. Mereka memerintahkan peningkatan tindakan keamanan untuk melindungi wisatawan dan mencegah pencurian lebih lanjut dengan tujuan menangkap pencuri yang beraksi di dalam Wat Pho.

Pada 25 Agustus, saat bertugas di dalam Wat Pho, petugas polisi melihat seorang pria yang penampilan dan pakaiannya sesuai dengan deskripsi tersangka yang terlibat dalam pencurian pada 12 Agustus. Petugas mendekati pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai Chea. Ketika diminta untuk menunjukkan identitasnya, ia tidak dapat menunjukkan dokumen apa pun.

Chea dilaporkan kemudian mengakui bahwa ia telah berulang kali menyeberang ke Thailand melalui perbatasan alam di distrik Aranyaprathet di provinsi Sa Kaeo, dan terakhir kali masuk pada tanggal 25 Juni. Namun, ia awalnya membantah terlibat dalam pencopetan turis di kuil tersebut.

Pihak berwenang menahannya berdasarkan Undang-Undang Imigrasi dan bersiap untuk mendeportasinya.

Selanjutnya, penyidik mengumpulkan bukti tambahan, yang mengonfirmasi bahwa tersangka pencurian yang terekam CCTV pada tanggal 12 Agustus adalah Chea, berdasarkan penampilan dan pakaiannya.

Chea kemudian dilaporkan mengaku sebagai orang yang terlihat dalam rekaman CCTV dan mengakui telah mencuri ponsel turis tersebut.

Setelah mencuri ponsel tersebut, ia mengatakan akan mematikannya dan membungkusnya dengan kertas perak untuk memblokir sinyal GPS sebelum mengirimkannya ke perbatasan Aranyaprathet. Dari sana, seorang kaki tangan akan mengumpulkan telepon tersebut dan menjualnya di Kamboja seharga 1.000 hingga 5.000 baht, tergantung modelnya.

Share: