Dalam pesan Tahun Barunya, Min Aung Hlaing mengajak warga Myanmar untuk bekerja sama dan berpartisipasi aktif dalam perjalanan berkelanjutan untuk memulai demokrasi multipartai.
Myanmar, Suarathailand- Jenderal Senior Min Aung Hlaing, Perdana Menteri dan Ketua Dewan Administrasi Negara Myanmar, menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru kepada bangsa dan komunitas internasional saat Myanmar memasuki tahun 1387 Era Myanmar pada hari Kamis (17 April).
Dalam pidatonya, Jenderal Senior tersebut menyampaikan harapan tulusnya untuk perdamaian, keselamatan, dan kesejahteraan bagi semua warga dan komunitas etnis di seluruh Myanmar, serta orang-orang di seluruh dunia.
Merefleksikan tahun lalu, ia mengakui dua bencana besar yang melanda negara tersebut: Topan Yagi pada bulan September, yang menyebabkan banjir parah di banyak wilayah, dan gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang dahsyat pada tanggal 28 Maret, yang mengakibatkan banyak korban dan kerusakan.
"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim penyelamat internal dan eksternal yang bekerja tanpa lelah, dan kepada semua donatur yang menyumbangkan perlengkapan penting, bahan bantuan, dan bantuan keuangan," kata Min Aung Hlaing, seraya mencatat bahwa ia telah memohon dukungan internasional selama KTT BIMSTEC ke-6 di Thailand.
Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk segera membangun kembali daerah yang terkena dampak, termasuk rumah, infrastruktur, dan fasilitas umum, dan menyerukan persatuan dalam upaya rehabilitasi.
Di bidang politik, Min Aung Hlaing menegaskan kembali rencana pemerintah untuk mengadakan pemilihan umum pada bulan Desember, yang bertujuan untuk memulihkan "sistem demokrasi multipartai yang sejati dan disiplin."
Ia mendesak warga untuk bekerja sama dalam proses pemilihan, dengan mengatakan, "Jika rakyat benar-benar ingin menikmati sistem demokrasi multipartai, mereka harus mendukung pemilihan ini."
Ia juga menekankan pentingnya pemulihan ekonomi melalui pertanian, peternakan, dan produksi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), dan menyerukan dukungan nasional dalam meningkatkan manufaktur lokal.
Di bidang pendidikan, ia mendorong masyarakat untuk memastikan semua anak usia sekolah memiliki akses terhadap pembelajaran di tahun ajaran mendatang, dengan menekankan pendidikan sebagai pilar utama pembangunan nasional.
Menanggapi konflik yang sedang berlangsung, Min Aung Hlaing mengimbau dialog damai, dengan menyatakan bahwa “semua adalah saudara nasional kita” dan bahwa pemerintah terbuka untuk menyelesaikan masalah politik melalui cara politik. Ia menegaskan kembali tujuan pemerintahannya untuk mencapai perdamaian abadi dan rekonsiliasi nasional melalui semangat persatuan.
"Saat kita meninggalkan tahun yang penuh dengan bencana dan tantangan, mari kita memasuki Tahun Baru dengan tekad baru," pungkasnya. “Bersama-sama, mari kita lanjutkan perjalanan kita menuju masa depan yang stabil dan demokratis bagi bangsa kita.” TheNation