AS memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan gencatan senjata segera, tanpa syarat dan tolak bantuan dikirim meluas.
Gaza, Suarathailand- Israel telah menewaskan tiga wartawan dalam sebuah serangan di Rumah Sakit Al-Ahali, yang juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis, di Kota Gaza. Setidaknya 23 orang telah tewas dalam serangan Israel di Gaza hari ini.
AS memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen di Gaza, satu-satunya negara yang melakukannya.
Sementara itu Hamas mengecam AS karena memveto resolusi PBB tentang gencatan senjata Gaza
Kelompok Palestina telah mengutuk keputusan AS untuk memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera dan permanen di Gaza, dengan mengatakan itu adalah tanda terbaru dari "bias buta" Washington terhadap Israel.
"Kami mengutuk keras penolakan pemerintah AS terhadap keinginan seluruh dunia, karena 14 dari 15 negara di Dewan Keamanan mendukung resolusi tersebut," katanya.
"Sikap arogan ini mencerminkan ketidakpeduliannya terhadap hukum internasional dan penolakannya sepenuhnya terhadap segala upaya internasional untuk menghentikan pertumpahan darah Palestina."
Hamas menambahkan tindakan tersebut memberi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu "lampu hijau" untuk "melanjutkan perang brutalnya untuk membasmi warga sipil yang tidak bersalah".
Hamas juga berpendapat bahwa ketidakmampuan DK PBB untuk memberikan bantuan ke Gaza "menimbulkan pertanyaan mendasar tentang peran lembaga masyarakat internasional dan validitas hukum dan konvensi internasional".