Iran dan AS Catat Kemajuan Perundingan Nuklir, Siap Lanjutkan Dialog

Setelah perundingan teknis, negosiator senior diharapkan bertemu kembali pada 26 April.


Roma, Suarathailand- Iran dan Amerika Serikat sama-sama melaporkan kemajuan setelah putaran kedua perundingan nuklir tidak langsung, yang digambarkan oleh Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi sebagai "konstruktif", dan mengatakan mereka akan mengadakan pertemuan lebih lanjut minggu depan.

Ahli teknis akan bertemu dalam beberapa hari mendatang, yang menunjukkan adanya pergerakan dalam perundingan, sebelum putaran ketiga perundingan di Oman pada 26 April, kata Araghchi.

Seorang pejabat senior AS yang dikutip oleh kantor berita The Associated Press mengatakan pertemuan hari Sabtu di Roma telah mencapai "kemajuan yang sangat baik" dan mengonfirmasi perundingan lanjutan untuk minggu depan. Belum ada pernyataan resmi AS tentang pertemuan tersebut.

Delegasi yang dipimpin oleh Araghchi dan utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff, seorang eksekutif real estate miliarder yang telah diutus oleh Presiden AS Donald Trump dalam sejumlah misi kebijakan luar negeri, mengadakan pembicaraan tidak langsung selama empat jam di kedutaan Oman di ibu kota Italia, menurut diplomat tinggi Iran.

Para delegasi tinggal di ruangan terpisah di kedutaan saat Menteri Luar Negeri Oman Badr al-Busaidi bertukar pesan di antara mereka, kata pejabat Iran.

“Kami berhasil mencapai pemahaman yang lebih baik tentang prinsip dan tujuan tertentu,” kata Araghchi seperti dikutip oleh kantor berita semiresmi Tasnim. “Negosiasi dilakukan dalam suasana yang konstruktif dan terus berlanjut.”

Saya berharap bahwa setelah sesi teknis minggu depan, kami akan berada dalam posisi yang lebih baik,” kata Araghchi, menurut Tasnim. “Tidak ada alasan untuk optimisme atau pesimisme yang berlebihan.”


‘Negosiasi akan segera dimulai’

James Bays dari Al Jazeera, yang melaporkan di dekat kompleks diplomatik Oman di Roma, mengatakan tanggapan Iran “sangat positif” bagi delegasi yang “tampak cukup negatif sebelum perundingan”.

Perundingan yang direncanakan minggu depan berarti “laju negosiasi akan segera dimulai”, kata Bays.

Pertemuan terakhir ini terjadi seminggu setelah Iran dan AS bertemu di Muscat untuk diskusi tingkat tinggi pertama mereka sejak Trump pada tahun 2018 secara sepihak membatalkan perjanjian nuklir penting yang ditandatangani dan ditengahi oleh negara-negara besar dunia pada tahun 2015.

Iran “mencari semacam konsistensi dalam perundingan saat ini”, Tohid Asadi dari Al Jazeera melaporkan dari Teheran.

Share: