Thailand menambahkan 18 ramuan herbal ke dalam daftar obat esensial untuk meningkatkan penggunaan obat tradisional.
Bangkok, Suarathailand- Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand telah menambahkan 18 jamu ke dalam Daftar Obat Esensial Nasional dengan pemeringkatan berdasarkan total nilai obat yang didistribusikan selama lima tahun, dari 2019 hingga 2023.
Kementerian mengatakan pihaknya telah menugaskan Departemen Pengobatan Tradisional dan Alternatif Thailand (DTAM) untuk mempromosikan penggunaan jamu Thailand dibandingkan obat modern untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan mempromosikan praktik medis tradisional Thailand.
Kementerian juga berencana meningkatkan nilai jamu Thailand yang digunakan di rumah sakit pemerintah dari sekitar 1 miliar baht per tahun menjadi 1,5 miliar baht per tahun. Langkah ini juga akan membantu mendukung petani lokal dan memastikan masyarakat memiliki akses terhadap obat-obatan berkualitas lebih baik.
Dari 18 obat herbal Thailand yang masuk dalam daftar, 10 obat herbal teratas yang didistribusikan selama lima tahun terakhir berdasarkan peringkat nilainya adalah sebagai berikut:
1. Fah Talai Jone (Andrographis panikulata)
2. Kunyit
3. Makham Khaek (Senna Alexandria)
4. Anggur Permata (Derris scandens)
5. Ma Waeng (Solanum violaceum)
6. Pare
7. Sahas Thara obat herbal campuran
8. Kapsul Senyawa Pet Sung Kart
9. Jahe
10. Triphala (kombinasi Myrobalan, Terminalia bellirica, dan gooseberry India)
Fah Talai Jone secara tradisional digunakan untuk mengobati demam, batuk dan sakit tenggorokan, dan banyak digunakan selama pandemi Covid-19 setelah penelitian menemukan bahwa zat Andrographolide dalam tanaman dapat menghentikan virus memasuki sel tubuh.
Kementerian menambahkan pihaknya mengoperasikan 46 fasilitas manufaktur obat herbal yang disertifikasi berdasarkan standar GMP (Good Manufacturing Practice) Organisasi Kesehatan Dunia. Selain itu, terdapat sekitar 1.000 perusahaan swasta yang memproduksi ramuan herbal di Thailand.