...Padahal produk-produk tersebut sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
Presiden Jokowi mengungkapkan kekesalannya karena pengadaan barang dan jasa di pemerintahan masih diisi oleh barang-barang impor.
Kekesalan Jokowi tersbeut diungkap saat Jokowi memberi pengarahan dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali pada Jumat, 25 Maret 2022.
Ada sejumlah produk yang disebut Jokowi yang masih diimpor. Padahal produk-produk tersebut sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
1. CCTV
Jokowi menyinggung soal pengadaan CCTV impor, padahal produk ini sudah diproduksi di dalam negeri.
Jokowi tampak kesal karena praktik ini seolah menunjukkan kalau Indonesia bukan negara maju yang harus mengimpor CCTV segala.
2. Seragam TNI-Polri
Selanjutnya, seragam dan sepatu untuk aparat TNI Polri yang juga dibeli dari luar. Padahal, produksi untuk produk ini di dalam negeri ada di mana-mana.
Meski demikian, Mabes Polri menyatakan pengadaan seluruh seragam dan atribut yang digunakan aparat kepolisian telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo memastikan bahwa pengadaannya mempedomani arahan Presiden.
3. Tempat Tidur Rumah Sakit
Ketiga impor alat kesehatan seperti tempat tidur untuk rumah sakit. Jokowi menyayangkan masih ada impor, padahal sudah diproduksi di Yogyakarta, Bekasi, dan Tangerang.
4. Alat dan Mesin Pertanian
Keempat yaitu impor alat dan mesin pertanian atau alsintan seperti traktor. Jokowi mengatakan alat semacam ini bukanlah high techonology, tapi masih saja diimpor. Jokowi melihat produk impor ini saat ia berkunjung ke Atambua, Nusa Tenggara Timur, pada 24 Maret 2022.
5. Kursi Sekolah dan Laptop
Sasaran peringatan berikutnya dari Jokowi adalah Kementerian Pendidikan yang dipimpin oleh Nadiem Makarim. Dari anggaran pengadaan barang dan jasa yang mencapai Rp 29 triliun di kementerian ini, Jokowi menyebut baru Rp 2 triliun yang dilakukan terhadap produk dalam negeri.
Jokowi heran pengadaan kursi sampai laptop di sekolahan masih mau diimpor. Padahal, kata dia, industri lokal sudah bisa membuat semua barang tersebut. (setkab, antara, tempo)