Indonesia Undang Investor Bangun Tanggul Pantura Jawa Rp1.297 Triliun, Target 20 Tahun

Tanggul pantai utara Jawa untuk cegah banjir ini  akan dibangun sepanjang sekitar 700 km.


Jakarta, Suarathailand- Indonesia mengundang investor asing untuk membangun tanggul laut senilai $80 miliar atau sekitar Rp1.297 Triliun  guna melindungi pantai utara Jawa dari banjir

Investor asing diundang untuk mendukung rencana Indonesia membangun tanggul laut senilai UD$80 miliar sepanjang ratusan kilometer guna mencegah banjir di sepanjang pantai utara pulau Jawa yang paling padat penduduknya, kata Presiden Prabowo Subianto pada 12 Juni.

Proyek tanggul laut tersebut merupakan perluasan dari rencana tahun 2014 oleh pemerintah ibu kota Jakarta untuk melindungi kota dari naiknya permukaan air laut dan penurunan tanah yang telah menyebabkan banjir yang sering terjadi di sepanjang pantai utara Jawa.

Bapak Prabowo mengatakan bahwa ia akan membentuk badan untuk menjalankan proyek tanggul laut raksasa, yang membentang dari provinsi Banten hingga Jawa Timur dan yang dapat memakan waktu 20 tahun untuk diselesaikan.

Para pejabat mengatakan bahwa tembok itu akan sepanjang sekitar 700 km.

“Salah satu proyek infrastruktur yang paling vital, yang merupakan proyek besar, yang perlu kita lakukan segera adalah tanggul laut raksasa di sepanjang pantai utara Jawa,” kata Bapak Prabowo dalam pidatonya di sebuah acara infrastruktur.

“(Air) laut telah mengancam kehidupan rakyat kita,” katanya, mengutip beberapa kota di Jawa Tengah.

Permukaan air laut di sepanjang pantai Indonesia naik rata-rata 4,25 mm per tahun dari tahun 1992 hingga 2024, tetapi laju tersebut telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena perubahan iklim, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika negara tersebut.

Prabowo mengatakan bahwa ia telah mengundang investasi dari negara-negara seperti Tiongkok dan Jepang, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Para ahli mengatakan bahwa Jakarta sedang tenggelam karena ekstraksi air tanah yang berlebihan, yang menyebabkan pemerintah pusat merencanakan pemindahannya ke ibu kota baru di hutan-hutan pulau Kalimantan. 

Share: