Hama Ikan Nila Ancam Bangkok, Petani Terancam Rugi Besar

Wabah nila blackchin berdampak pada akuakultur di tiga distrik Bangkok sejauh ini.

Bangkok, Suarathailand- Petani tiga distrik di Bangkok menghadapi ancaman hama ikan nila yang bisa merugikan pengembangan ikan dan udang. Merespon hal itu, politisi Bangkok dan Gubernur Chadchart Sittipunt mengunjungi distrik Bang Khun Thian. Mereka hadir langusng untuk memeriksa wabah nila blackchin, spesies ikan invasif. 

Chadchart mengatakan, "Kunjungan hari ini adalah untuk mengamati wabah nila blackchin yang telah berlangsung selama beberapa waktu, setelah menyebar dari provinsi Samut Songkhram. Wabah di Bangkok saat ini telah memengaruhi distrik Bang Khun Thian, Thung Khru, dan Bang Bon, yang berdampak pada sekitar 900 petani akuakultur yang memelihara udang dan ikan.” 

Ikan nila blackchin yang berkembang biak dengan cepat, tahan terhadap kondisi lingkungan dan memangsa ikan kecil serta telur ikan, telah menyebabkan tekanan yang signifikan bagi petani dan dapat berdampak pada industri lain.

"Pemerintah Kota Bangkok harus segera berkoordinasi dengan semua lembaga terkait untuk mengatasi masalah ini," kata Chadchart. 

"Bangkok bekerja sama erat dengan Departemen Perikanan dan harus menemukan cara untuk meringankan beban petani yang terkena dampak karena bisnis mereka sangat terdampak, dengan pendapatan berkurang sepuluh kali lipat."

Dalam mengatasi masalah tersebut, Bangkok harus terlebih dahulu mendengarkan Departemen Perikanan, karena mereka adalah para ahli, dan terus memantau situasi, katanya. 

Meskipun wabah saat ini terbatas pada tiga distrik kota, wabah tersebut kemungkinan akan menyebar lebih jauh, sehingga memerlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah bagi warga Bangkok seefektif mungkin.

Sarayut Methinapithak, kepala Kelompok Manajemen Perikanan Departemen Perikanan, mengatakan departemen tersebut telah merangkum enam langkah untuk mengatasi masalah tersebut:

 

1. Mengendalikan dan memberantas ikan nila hitam di semua sumber air yang terdampak dan mengembangkan alat penangkapan ikan yang efektif untuk memberantasnya.

 

2. Memberantas ikan nila hitam di sumber air alami dengan melepaskan ikan predator seperti ikan kerapu.

 

3. Memanfaatkan ikan nila hitam yang telah disingkirkan dari ekosistem untuk tujuan yang bermanfaat.

 

4. Mensurvei dan memantau penyebaran populasi ikan nila hitam di daerah zona penyangga, memeriksa provinsi-provinsi yang memiliki badan air yang terhubung dengan daerah yang mengalami wabah untuk tujuan pengawasan.

 

5. Meningkatkan kesadaran dan mendorong partisipasi dari sektor publik dan swasta dalam memberantas ikan nila hitam untuk mencegah dan mempersiapkan diri menghadapi wabah.

 

6. Memantau dan mengevaluasi hasil, termasuk menggunakan penelitian dan teknologi untuk memecahkan masalah, seperti memproduksi ikan steril untuk dilepaskan ke sumber air untuk dikawinkan dengan ikan nila hitam di alam liar, sehingga ikan tersebut mandul dan tidak dapat bereproduksi lebih lanjut.

Share: