Ekonomi Thailand Rugi Rp2,7 Triliun Akibat Banjir di Wilayah Utara

Kamar Dagang Thailand meminta pemerintah menerapkan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik guna mengurangi dampak banjir pada pertanian, jasa, dan industri.

Suarathailand- Banjir besar di beberapa provinsi di Thailand Utara diperkirakan akan merugikan negara hingga 6 miliar baht (Rp2,7 Triliun), kata Kamar Dagang Thailand (TCC), seraya meminta pemerintah untuk menggunakan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik.

Perkiraan tersebut mencakup kerusakan yang terjadi di sembilan provinsi utara Chiang Rai, Phayao, Sukhothai, Lampang, Phetchabun, Phrae, Nan, Phitsanulok, dan Nakhon Sawan, kata ketua TCC Sanan Angubolkul.

 Kerusakan diprediksi setara dengan sekitar 0,03% dari produk domestik bruto negara yang diproyeksikan tahun ini. TCC akan melakukan perkiraan terperinci lagi nanti karena masih ada laporan hujan lebat di banyak provinsi.

Sanan mengatakan situasi banjir tahun ini akan paling banyak memengaruhi sektor pertanian, diikuti oleh sektor jasa dan industri.

 “Dalam jangka pendek, TCC mengusulkan agar pemerintah mendirikan pusat pengelolaan air garis depan di daerah rawan banjir, dengan perdana menteri sebagai ketuanya,” katanya.

“Ini akan memastikan bahwa arahan dan kebijakan lintas kementerian selaras dan dilaksanakan secara efisien.”

Sanan juga meminta pemerintah untuk menyusun rencana pengelolaan air dari Utara yang akan mengalir ke Thailand bagian tengah dan Bangkok, serta rencana untuk hujan lebat yang diperkirakan terjadi pada bulan September dan Oktober.

“Memiliki rencana pencegahan yang jelas sebelumnya akan membantu mengurangi dampak dan kerusakan bagi masyarakat dan ekonomi,” tegasnya.

Sanan menambahkan bahwa Kamar Dagang Thailand dan Dewan Perdagangan Thailand telah berkoordinasi dengan operator ritel dan grosir terkemuka di seluruh negeri untuk mengumpulkan sumbangan dan mengirimkannya kepada korban banjir.

Para operator di wilayah terdampak juga sepakat untuk menyelenggarakan kampanye diskon dengan fokus pada produk konsumen, makanan segar, obat-obatan pokok, produk sanitasi, dan kebutuhan lainnya untuk membantu meringankan beban keuangan masyarakat selama situasi banjir. (thenation)

Share: