Dikritik Netizen, Atlet Thailand Tetap akan Pakai Jaket Biru di Olimpiade

Desain seragam tersebut bertujuan mempromosikan soft power Thailand melalui pakaian dan tekstil.

Bangkok, Suarathailand- Atlet Thailand akan mengenakan jaket biru dengan garis merah vertikal gelap di tengahnya saat upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli, kata Komite Olimpiade Nasional Thailand.

Panitia mengatakan pola tersebut terinspirasi oleh Situs Arkeologi Ban Chiang setelah mendapat kecaman dari netizen pada hari Kamis atas desain seragam formal para atlet. Banyak orang yang mengeluh karena kalah jauh dibandingkan seragam olimpiade rancangan negara lain.

Sekretaris Jenderal Wit Thephasadinna Ayutthaya mengatakan komite akan menerima semua komentar karena masyarakat Thailand berhak mengutarakan pendapatnya dengan sopan.

Ia menjelaskan, brand fashion telah ditunjuk untuk mengusulkan desain perlengkapan atlet, antara lain pakaian olahraga, jaket, seragam formal, sepatu, dan tas.

Ia menegaskan desain seragam tersebut bertujuan mempromosikan soft power Thailand melalui pakaian dan tekstil, dan panitia bertanggung jawab untuk memilih seragam yang akan digunakan selama Olimpiade 2024.

Wit menambahkan, seragam formal yang viral di media sosial ini sedikit berbeda dengan desain aslinya karena tenggat waktu produksi yang mendesak. Ia memastikan atlet Thailand akan mengenakan jaket biru pada upacara pembukaan.

“Kami yakin desain untuk kompetisi internasional, seperti Asian Games Tenggara, Asian Games, dan Olimpiade, akan diterima secara universal. Namun tahun ini kami berpikir bahwa kami harus menampilkan identitas Thailand,” katanya.

Ia menegaskan, upaya panitia adalah untuk kepentingan nasional, sekaligus meminta masyarakat untuk mendukung 51 atlet Thailand yang akan mengikuti 14 cabang olahraga olimpiade pada 26 Juli hingga 11 Agustus.

Sementara itu wakil presiden komite, Charoen Wattanasin, meyakinkan seragam formal yang dirancang oleh Grand Sport dan empat lembaga di provinsi Udon Thani akan diterima secara internasional. Hal ini akan membantu mempromosikan soft power Thailand meskipun ada kekhawatiran akan mempengaruhi reputasi negara tersebut.

“Atlet Thailand sering kali mengenakan blazer, namun seragam formal hanya dikenakan satu atau dua kali,” ujarnya.

Dia juga membantah perbandingan seragam formal Thailand dengan seragam lain dari Korea Selatan dan Haiti, dengan mengatakan setiap negara memiliki budayanya sendiri dan kami tidak berhak menghakimi.s

Share: