Di Mana Komunitas Muslim Tertua di Bangkok Menetap?

Jika ingin memotret kehidupan salah satu  komunitas Muslim tertua di Bangkok, datanglah ke komunitas di sekitar  Masjid Haroun di wilayah Charoen Krung. Selain dikenal karena sejarahnya  yang kaya, komunitas ini juga menyajikan makanan Muslim yang  menggiurkan. 

Komunitas  yang tinggal di seberang Kedutaan Prancis ini menjalani kehidupan  secara harmonis dan damai. Mereka masih mempertahankan tradisi,  kebersihan, dan kebijaksanaan. 

Laman www.bangkokpost.com menyebut, komunitas ini didominasi oleh  kaum migran asal Indonesia yang datang di masa awal periode  Rattanakosin, sekitar 200 tahun yang lalu. Kala itu untuk mendirikan  bangunan keagamaan harus melalui izin dari kerajaan. 

Dan,  hal ini tidak menjadi masalah. Sampai akhirnya, Masjid Haroun berdiri  berdampingan dengan gereja, kuil umat Buddha Vietnam, tempat ibadah Cina  dan kuil umat Buddha Thailand. 

Sebagai wilayah  yang banyak ditinggali umat Islam, sudah pasti makanan halal gampang  ditemui di Charoen Krung. Sebelum atau sesudah beribadah shalat Jumat di  Masjid Haroen, tak sedikit jamaah yang menikmati makanan halal di  gerai-gerai yang ada. Semua makanan yang disajikan dimasak oleh para ibu  rumah tangga, nenek, atau tetua perempuan di komunitas ini. 

Makanan-makanan  yang disa jikan sangat beragam dan menggugah selera. Di antaranya roti  dan martabak ayam. Ada pula masakan ala India, dan nasi biryani ayam  atau sapi. Mi goreng dan nasi goreng juga disediakan khusus dalam menu  hari Jumat. 

Tak hanya makanan berat bercita rasa  gurih. Aneka penganan manis pun tersedia, mulai dari nom puding yang  terbuat dari susu, khanom maw kaeng (mirip puding, terbuat dari krim  kelapa, telur, dan kacang hijau) dan khanom kulayyamoon (terbuat dari  susu yang didihkan bersama gula hingga menyatu). Sejarah Islam di  Bangkok memang sangat menarik. Tapi, ragam makanan lezat di sekitar  Masjid Haroen juga tak kalah menarik. (republika.co.id)





Share: