Up Date Konflik Thailand-Kamboja: 17 Warga Tewas, 9 Rumah Sakit Ditutup, Stres Warga Tinggi

139 puskesmas telah terdampak, dengan 128 ditutup sepenuhnya dan 11 ditutup sebagian.


Bangkok, Suarathailand- Per 31 Juli 2025, Kementerian Kesehatan Masyarakat melaporkan 17 kematian warga sipil dan kerusakan signifikan pada fasilitas layanan kesehatan dalam konflik perbatasan Thailand-Kamboja. 

Lebih dari 54.000 orang telah diskrining untuk masalah kesehatan mental, dan banyak yang menerima perawatan darurat.

Dr. Varoth Chotpitayasunodh, juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat, menyampaikan perkembangan terbaru mengenai korban sipil dalam konflik perbatasan Thailand-Kamboja per 31 Juli 2025. 

Sebanyak 17 kematian warga sipil dilaporkan, termasuk 14 orang yang terdampak langsung dan 3 orang yang terdampak tidak langsung.

Di antara mereka yang terdampak langsung, terdapat 12 orang luka berat, 13 orang luka sedang, dan 13 orang luka ringan.

Saat ini, 9 pasien masih dirawat di rumah sakit, dengan 6 dalam kondisi kritis dan 3 dengan luka sedang. Sebanyak 21 pasien telah dipulangkan setelah perawatan.

Konflik juga berdampak pada fasilitas pelayanan kesehatan, dengan 20 rumah sakit terdampak—9 telah ditutup sepenuhnya, dan 11 telah menghentikan sebagian layanan.

Selain itu, 139 puskesmas telah terdampak, dengan 128 ditutup sepenuhnya dan 11 ditutup sebagian.

Kementerian telah mengerahkan 445 tim kesehatan masyarakat dari 1.167 tim yang disiapkan, termasuk Tim Tanggap Darurat Medis (MERT), Mini MERT, Bantuan Hidup Lanjutan (ALS), Tim Investigasi Gabungan (JIT), Tim Penilaian dan Perawatan Krisis Kesehatan Mental (MCATT), dan Tim Tanggap Kesehatan Lingkungan Khusus (SEhRT). Sebanyak 43 tim pendukung lainnya bersiaga untuk penempatan lebih lanjut ke daerah-daerah berisiko tinggi.

Dalam hal perawatan kesehatan mental, 54.506 orang telah diskrining, dengan 1.603 orang teridentifikasi mengalami tingkat stres tinggi dan 231 orang berisiko bunuh diri.

MCATT, bersama psikolog dan psikiater, membantu. Mereka yang berada dalam kondisi kritis diberi resep obat dan dirujuk untuk perawatan rumah sakit lebih lanjut. TheNation

Share: