Kawasan laguna, seluas 1.040 kilometer persegi dan berbatasan dengan provinsi Songkhla dan Phatthalung.
Kabinet Thailand menyetujui dokumen yang akan diserahkan ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) untuk memasukkan Songkhla dan pemukiman laguna ke dalam daftar situs warisan budaya duniata.
Komite UNESCO akan bertemu di New Delhi, India, pada bulan Juli untuk mempertimbangkan kandidat situs warisan budaya dunia yang diajukan tahun ini.
Agar memenuhi syarat untuk dipertimbangkan sebagai situs warisan budaya dunia, situs tersebut harus terlebih dahulu disetujui oleh Pusat Warisan Dunia UNESCO dalam daftar sementara kandidatnya setiap tahun.
UNESCO yang berlokasi di Paris, Perancis, sebelumnya mengumumkan bahwa batas waktu pengajuan tahun ini adalah 15 April. Artinya, pengajuan dari Thailand tidak akan tepat waktu, kata sumber tersebut.
Komite situs warisan dunia UNESCO biasanya membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk mempertimbangkan situs-situs yang masuk dalam daftar tentatif, pemukiman Songkhla dapat disetujui sebagai situs warisan dunia pada tahun 2025.
Dianggap sebagai jantung Songkhla, pemukiman laguna berada di Danau Songkhla, danau alami terbesar di Thailand di Semenanjung Malaya di bagian selatan negara itu.
Meski disebut danau, sebenarnya ini adalah kawasan laguna, seluas 1.040 kilometer persegi dan berbatasan dengan provinsi Songkhla dan Phatthalung. Wilayah pesisir danau kaya akan keanekaragaman hayati berkat hutan bakau, hutan rawa, sawah, dan padang rumput yang luas.
Thailand memiliki empat situs warisan budaya dunia, yaitu Kota Bersejarah Sukhothai dan kota-kota bersejarah terkait, Kota Bersejarah Ayutthaya, situs arkeologi Ban Chiang, dan Kota Kuno Si Thep dan monumen Dvaravati.