Semua orang harus berjuang di masa sulit ini. Cerita ini dari salah satu pilot maskapai Thai Lion Air yang beralih profesi menjadi pengantar makanan.
Pandemi Covid-19 menyebabkan penerbangan domestik dan internasional terhenti. Termasuk maskapai Thai Lion Air.
"Beberapa staf maskapai harus cuti tanpa bayaran. Sebagian besar dari kita, pendapatan telah dipotong lebih dari 70%. Saya harus menutup pengeluaran tiap bulan dan harus mencarinya sendiri," kata co-pilot Nakarin Inta kepada CNN.
Nakarin Inta, harus mencari alternatif pekerjaan lain karena tak ada penerbangan.
Nakarin memilih menjadi kurir pengantar makanan di aplikasi lokal, Line Man. Ia menyusul pilot lainnya yang mengalami nasib serupa.
Aplikasi layanan pengiriman makanan di Bangkok menjadi sangat populer selama masa lockdown pada Maret. Nakarin mengikuti jejak pilot yang lain yang juga menjadi driver ojek online pengantar makanan. Cara ini harus dilakukan karen para pilot ini harus menghidupi keluarganya.
"Saya memiliki dua tangan, memiliki sepeda motor sehingga saya menemukan pekerjaan paruh waktu. Sekarang saya jadi seorang pengantar makanan," kata Nakarin.
Pria berusia 42 tahun sudah dari kecil bermimpi menjadi pilot. Ia sempat menahan mimpi itu selama bertahun-tahun karena khawatir akan ketidakstabilan ekonomi dalam industri penerbangan.
Sekitar lima tahun yang lalu, ia memutuskan untuk melakukannya. Menyaksikan kebangkitan maskapai berbiaya rendah (LCC) di Thailand, ia belajar untuk mendapat gelar pilot komersialnya. Segera setelah itu ia mendapatkan pekerjaan di Thai Lion Air.
Sebagai seorang pilot, Nakarin digaji antara USD 6.000 (Rp84,8 juta) hingga USD 8.000 (Rp113 juta) per bulan.
Sekarang, karena pandemi COVID-19 sejak pertengahan Maret, menghasilkan USD 30 atau Rp424 ribu per hari adalah pencapaian terbesarnya.
Nakarin tidak sendirian dalam masa grounded ini. Ada lebih dari 50 pilot, beberapa adalah teman dekatnya, sekarang bekerja sebagai pengantar makanan, supir ojol sembari menunggu dilanjutkannya penerbangan reguler.
Beberapa bahkan menggunakan kendaraan mewah mereka untuk pekerjaan paruh waktu ini. Contoh, mereka menggunakan sepeda motor hingga sedan BMW.
Dia dan teman-temannya belum diberhentikan. Gaji mereka didasarkan pada tugas penerbangan mereka.
"Saya pikir semua orang di dunia terimbas oleh Covid-19. Tetapi lihatlah yang di samping Anda, orang-orang yang Anda cintai. Anda harus berjuang untuk mereka dan berjuang untuk diri Anda sendiri," kata Nakarin.
"Pertama kali saya mendapat pesanan dan mengirimkannya kepada pelanggan, rasanya luar biasa. Saya bangga. Saya bisa melakukannya," imbuh dia.
Nakarin optimis akan segera terbang lagi dan duduk manis di kokpitnya. Pariwisata Thailand mulai bernafas kembali di bulan ini menyusul pelonggaran lockdown.
Nakarin dijadwalkan untuk mengambil program penyegaran pilot selama empat hari pada bulan Agustus, dan kemungkinan besar dia akan mulai bekerja lagi setelahnya. (Detiktravel, CNN)