China Beri Sanksi Pengusaha Taiwan Robert Tsao Pro-Kemerdekaan

China Larang Tsao dan Shen bepergian ke Tiongkok, Hong Kong, dan Makau.

Suarathailand- Tiongkok akan menghukum dan memberi sanksi kepada pengusaha Taiwan Robert Tsao dan anggota parlemen Puma Shen atas dugaan kegiatan kriminal dan pro-kemerdekaan Taiwan.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Urusan Taiwan mengatakan "Akademi Beruang Hitam" yang diikuti oleh kedua pria tersebut berusaha untuk memicu separatisme yang akan membahayakan hubungan lintas selat.

Tsao adalah salah satu orang terkaya di Taiwan yang berjanji dua tahun lalu untuk memberikan jutaan dolar kepada dua program pelatihan pertahanan sipil, termasuk Akademi Beruang Hitam. Shen, seorang anggota parlemen dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, membantu menjalankan pelatihan Akademi Beruang Hitam.

Kantor Urusan Taiwan tingkat Dewan Negara mengatakan mereka akan memasukkan Tsao dan Shen ke dalam daftar orang-orang yang keras kepala "kemerdekaan Taiwan" dan menjatuhkan sanksi kepada mereka dan akademi tersebut.

Langkah tersebut dilakukan setelah Tiongkok meluncurkan latihan militer baru di sekitar pulau yang diperintah secara demokratis yang diklaim Tiongkok sebagai miliknya. Beijing mengatakan latihan itu merupakan peringatan terhadap "tindakan separatis pasukan kemerdekaan Taiwan" sekaligus mengecam pemimpin Taiwan Lai Ching-te dari DPP.

"Ini adalah salah satu dari banyak tindakan intimidasi Tiongkok terhadap Taiwan, termasuk pemaksaan ekonomi, ancaman militer ...," kata juru bicara DPP dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

"Tindakan tidak rasional ini hanya akan semakin menyakiti perasaan rakyat Taiwan dan merusak hubungan lintas selat."

Tsao dan Shen akan dilarang bepergian ke Tiongkok, Hong Kong, dan Makau, pernyataan itu menambahkan, sementara semua perusahaan dan bisnis afiliasi yang terkait dengan pasangan itu tidak akan diizinkan untuk "mencari keuntungan" di Tiongkok.

"Akademi Beruang Hitam dengan dukungan otoritas DPP dan pasukan campur tangan eksternal, telah secara terang-terangan menumbuhkan elemen-elemen kemerdekaan Taiwan yang kejam dan secara terbuka terlibat dalam kegiatan separatis 'kemerdekaan Taiwan' dengan kedok ceramah, pelatihan, latihan di luar ruangan," bunyi pernyataan itu, mengutip juru bicara Chen Binhua.

Shen, saat berbicara kepada wartawan, menggambarkan hal ini sebagai provokasi dari Tiongkok, bukan sebaliknya, dan mengatakan hal ini mencerminkan kepekaan Beijing yang tinggi terhadap inisiatif pertahanan sipil di Taiwan.

"Mereka pasti akan menggunakan ancaman sanksi (ekonomi) untuk melancarkan perang zona abu-abu lebih lanjut terhadap Taiwan," katanya.

Tsao adalah pendiri dan mantan ketua pembuat chip United Microelectronics Corp, dan mengatakan ia berharap programnya akan membantu melatih jutaan "pejuang sipil" melalui campuran kursus bertahan hidup, militer, dan kontra pengawasan serta teknologi. (afp)

Share: