Persatuan dan kekompakan masyarakat dalam membantu korban bencana banjir mempercepat pemulihan dampak bencana di Provinsi Chiang Rai.
Chiang Rai, Suarathailand- Saat menghadapi bencana alam dan mengalami banjir, banyak masyarakat yang menunjukkan persatuan dan kekompakan. Mereka saling membantu di saat-saat sulit. Seperti yang dilakukan warga desa di Distrik Mae Sai, Distrik Mueang, Provinsi Chiang Rai.
Banjir tahun ini air datang dengan sangat cepat. Penduduk desa hampir tidak bisa memindahkan barang-barang mereka untuk menghindari air.
Kondisi sulit para korban banjir ini mengundang perhatian Klub Mahasiswa Cinta Damai (PosBo), Universiti Prince of Songkla (Kampus Pattani). Mereka bergabung, turun langsung membantu para korban banjir. Mereka menjadi sukarelawan untuk menyalurkan bantuan bagi korban banjir di Wilayah Chiang Rai.
Akibat banjir, kawasan ini terputus dari dunia luar. Para korban banjir kesulitan untuk keluar rumah untuk membeli makanan. Dan klub mahasiswa ikut membantu warga mengatasi masalah ini.
Dapur umum warga telah disediakan untuk menyediakan makanan untuk semua orang. Mereka bergantung pada dana dan derma dari mana saja.
Tantangannya tidak hanya terletak pada merawat orang-orang yang tinggal di tenda-tenda sementara di jalanan. Masyarakat Kampung Taku juga berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan tidak ada yang tertinggal. Terutama kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan masyarakat miskin.
Seluruh warga desa sepakat dengan suara yang sama bahwa banjir di Distrik Mae Sai sangat parah. Dan banyak penghalang air yang telah dibangun terkena dampak yang parah. Akibat banjir ini, hampir 55.000 rumah tangga dan banyak sekolah terkena dampak banjir.
Klub Mahasiswa Cinta Damai (PosBo) ikut membantu warga desa mengirimkan peralatan dan perbekalan yang diperlukan. Mereka juga membantu membersihkan rumah warga desa setelah air surut. Sehingga semua orang bisa kembali hidup normal.
Dari koordinasi tersebut diketahui bahwa selain kekurangan makanan dan air minum, bantuan peralatan kebersihan dan alat kebersihan juga tidak kalah pentingnya. Proses pembersihan pasca banjir menjadi beban yang mahal yang harus dikeluarkan oleh penduduk desa. Misalnya dulu penduduk desa menggunakan satu botol pembersih kamar mandi selama tiga bulan, namun kini mereka harus menggunakan lebih banyak lagi untuk menghilangkan kotoran seperti kotoran di rumahnya.
“Penduduk desa juga kehilangan pendapatan karena banjir, kebun anggrek atau sawah mereka juga rusak beserta uang yang mereka investasikan. Beberapa keluarga kehilangan upah harian mereka di pabrik-pabrik lokal. Oleh karena itu, pembelian alat kebersihan ini membantu mengurangi beban biaya bagi mereka yang membutuhkan,” ujar perwakilan Klub Mahasiswa Cinta Damai (PosBo).
“Apa yang kami lihat dari berbagai media menunjukkan bahwa komunitas Ban Taku adalah komunitas kuat, penduduk desa bekerja sama di bawah kepemimpinan seorang pemimpin yang baik. Membantu menjaga satu sama lain. Kami membantu mendukung warga sehingga mereka dapat membangun kembali desa. Mereka segera menjalani kehidupan normal kembali,” ujar perwakilan mahasiswa Universitas Pattani tersebut.
Cek lokasi donasi untuk membantu bantuan banjir di wilayah utara tahun 2024 di sini.
Proyek: Aliran kebaikan dari selatan ke utara
Donasi melalui rekening: Bank Tabungan Pemerintah, Cabang Nong Chik, Pattani.
Nama akun : Than Nam Jai dari Selatan ke Utara (020-4-48830-933).