Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) di Thailand bekerja sebagai platform e-commerce untuk membantu komunitas yang terdampak Covid-19. Komunitas-komunitas ini dulunya mengandalkan pariwisata sebelum pandemi terjadi.
Pariwisata menyumbang 18% dari produk domestik bruto Thailand pada tahun 2019.
Ketika pendapatan konsultan perjalanan Thailand ‘Local Alike’ turun karena wabah Covid-19, ia mulai menjual produk dari desa melalui media sosial.
Penjualan produk warga desa ini telah menghasilkan 2,6 juta baht (USD84.000) bagi masyarakat di 20 komunitas yang menjual produk dari makanan ringan hingga beras.
"Itu melebihi harapan kami," kata Somsak Boonkam, pendiri dan kepala eksekutif ‘Local Alike’ yang berbasis di Bangkok dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan di 200 desa.
Lembaga Swadaya Masyarakat Thailand bidang pariwisata terkena dampak akibat wabah Covid-19. Meskipun sebagian besar bisnis diizinkan untuk dibuka kembali setelah penurunan kasus virus corona, perbatasan negara Thailand masih ditutup sehingga memengaruhi industri pariwisata.
Menanggapi permintaan tinggi untuk produk desa, startup ‘Local Alike’ mendirikan perusahaan terpisah untuk menangani platform e-commerce yang akan diperluas ke 155 komunitas pada tahun depan.
Diharapkan dengan membantu penduduk setempat mengembangkan produk dengan meningkatkan pengemasan dan desain produk, masyarakat akan dapat memperoleh lebih banyak pendapatan.
LSM lainnya seperti jaringan masyarakat sipil SATARANA dan HiveSters yang didirikan untuk melestarikan budaya dan membantu masyarakat menjadikan layanan pengiriman makanan online sebagai bagian dari rencana bisnis jangka panjang mereka.
"Covid-19 telah mempengaruhi masyarakat yang pernah memiliki pendapatan dari pariwisata," kata Achiraya Thamparipattra, kepala eksekutif di HiveSters yang mengembalikan 70% pendapatan perusahaan kembali ke masyarakat melalui wisata budaya.
"Dan bagi kita, mulai sekarang kita tidak bisa lagi beroperasi hanya sebagai perusahaan wisata. Mendirikan merek makanan (yang menggunakan produk dari masyarakat) akan menurunkan risiko di masa depan."
LSM lainnya seperti jaringan masyarakat sipil SATARANA dan HiveSters yang didirikan untuk melestarikan budaya dan membantu masyarakat menjadikan layanan pengiriman makanan online sebagai bagian dari rencana bisnis jangka panjang mereka.
Model Bisnis Baru
Bisnis hotel dan perjalanan mengharapkan bisnis kembali normal pada bulan Agustus 2020 menyusul rencana stimulus pariwisata domestik 22,4 miliar baht (USD723 juta) yang diumumkan minggu lalu.
Paket stimulus ini diharapkan dapat merangsang 2 juta perjalanan domestik dari Juli hingga Oktober, termasuk subsidi untuk akomodasi, transportasi, makanan, dan atraksi.
Mulai Agustus 2020, Wocation, sebuah agen tur yang mempromosikan kesehatan mental melalui lokakarya kerajinan dan konseling kelompok, ingin membawa lokakarya - yang mencakup kelas memasak dan keramik - ke depan pintu rumah warga.
"Kerajinan digunakan oleh beberapa orang untuk menyembuhkan pikiran mereka, dan itu bisa dilakukan di rumah, yang juga mempromosikan jarak sosial," kata Pasiree Parichani, salah satu pendiri Wocation, sebuah perusahaan sosial yang berbasis di provinsi utara Chiang Mai.
Di distrik Klong Toey di Bangkok, Wilaiwan Bidinlae melihat penghasilannya dari menjual makanan penutup Thailand turun setengah selama penutupan, kehilangan banyak pelanggan asing yang biasanya datang dalam tur kelompok yang diselenggarakan oleh Local Alike.
Perusahaan membantu mengemas dan memasarkan permen terlarisnya - beras ketan dengan santan dan lumpia goreng - di akun media sosialnya, yang telah membantunya bertahan hidup selama krisis.
Klong Toey adalah daerah kumuh tertua dan terbesar di kota itu, tetapi Wilaiwan mengatakan kemitraannya dengan ‘Local Alike’ telah membantu mengubah persepsi itu.
"Klong Toey telah digambarkan di media sebagai tempat dengan obat-obatan terlarang dan kegiatan ilegal, tetapi ketika turis datang, mereka melihat bahwa kami telah berkembang," katanya.
