Artefak Ini Diklaim Ibu Sidharta Gautama, Ditemukan di Thailand

Ukiran wanita dalam ukiran tersebut diklaim merupakan Maya Devi, ibu dari Siddhartha Gautama-Buddha yang berasal dari era Dvaravati. 

Thailand sempat dihebohkan denga temuan artefak yang diklaim gambar ibu Sidharta Gautama. Artefak tersebut ditemukan di Suaka Margasatwa Dong Yi di provinsi timur laut Buri Ram, Thailand. 

Artefak batu dengan ukiran menggambarkan wanita tersebut berada di dalam hutan yang rimbun. Ukiran batu ini ditemukan tiga warga desa yang sedang mencari jamur. Temuan itu kemudian dilaporkan ke Departemen Taman Nasional, Konservasi Margasatwa dan Tumbuhan Thailand.

Petugas kemudiam menyelidiki batu bergambar wanita tersebut. Ada yang berpendapat bahwa ukiran tersebut adalah artefak kuno. Walau begitu, ada juga yang menentang pendapat tersebut.

Batu ini juga sempat dianggap ukiran dari Era Dvaravati Abad ke-6 dan ke-11. Berdasarkan ukiran yang terdapat pada batu tersebut, ada yang berpendapat bahwa ukiran ini berasal dari era Dvaravati, yakni kerajaan di Asia Tenggara yang berkembang saat abad ke-6 dan ke-11.

Ukiran tersebut dipahat di batu besar dengan memperlihatkan wajah, memiliki rambut panjang dengan pakaian tradisional seperti rok panjang dan kalung yang tebal. Terlihat tangan kirinya memegang ranting yang berada di atas kepalanya

Sementara wanita dalam ukiran tersebut diklaim merupakan Maya Devi, ibu dari Siddhartha Gautama-Buddha yang berasal dari era Dvaravati. Walaupun beberapa orang telah memperkirakan ukiran tersebut adalah artefak kuno yang berasal dari era Dvaravati, terdapat beberapa ahli sejarah yang tidak setuju akan asal-usulnya.

Berbeda dengan ahli sejarah dari Universitas Silpakorn Thailand, Chedha Tingsanchali, yang menyebut batu tersebut bukan artefak kuno. Pemahatnya adalah seseorang yang melihat seni kuno, seperti seni India kuno.Ini berdasarkan dari fitur wajah seperti pada alis dan bibir, yang tidak sesuai dengan contoh-contoh dari periode Dvaravati. 

Chedha juga menjelaskan ranting pohon pipal yang dipegang oleh Maya Devi adalah pohon yang tidak dikenal oleh orang yang bertempat tinggal di wilayah Dvaravati sebelum abad ke-16.

Hal ini berarti ukiran yang ditemukan itu tidak setua seperti yang diperkirakan. Demikian juga Pakproon Yupon yaitu kepala Taman Bersejarah Phanom Rung menegaskan ukiran tersebut bukanlah artefak kuno.

Thai PBS melaporkan apabila daerah tersebut merupakan situs bersejarah maka seharusnya artefak tersebut bukanlah satu-satunya. Padahal, hanya terdapat satu artefak itu saja. Bentuknya tidak sesuai dengan artefak lain di bagian selatan wilayah timur laut.


Share: