Warga lokal secara historis menyebut diri mereka sebagai Mueang Thai atau Thai yang berarti tanah kebebasan.
Suarathailand- Jika Anda penasaran tentang mengapa Thailand dulunya disebut Siam dan apa yang menyebabkan perubahan nama tersebut, Anda tidak sendirian. Ini adalah pertanyaan umum bagi siapa saja yang melihat Siam disebutkan dalam situs bersejarah, film, dan bahkan dalam nama tempat seperti Siam Square di Bangkok.
Berikut ini adalah sejarah di balik perubahan nama tersebut, alasannya, dan apa yang tercermin dari identitas Thailand.
Latar belakang sejarah nama Siam ke Thailand
Siam adalah nama resmi kerajaan tersebut selama berabad-abad, muncul dalam catatan yang berasal dari abad ke-13. Diyakini bahwa Siam mungkin berasal dari kata Sansekerta Śyāma yang berarti gelap atau cokelat, merujuk pada warna kulit orang-orang di wilayah tersebut. Pedagang asing, termasuk dari Tiongkok dan Eropa, memopulerkan nama ini saat merujuk ke kerajaan tersebut, dan nama tersebut melekat.
Namun, orang-orang negara tersebut secara historis menyebut diri mereka sebagai Mueang Thai atau hanya Thai yang berarti tanah kebebasan. Nama lokal ini mencerminkan rasa kebebasan dan kebanggaan di antara orang Thailand, dan menyoroti bagian penting dari identitas Thailand sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah.
Mengapa mereka mengubah nama tersebut?
Perubahan nama dari Siam menjadi Thailand terjadi pada tahun 1939, di bawah kepemimpinan Marsekal Lapangan Plaek Phibunsongkhram (umumnya dikenal sebagai Phibun). Phibun adalah perdana menteri Thailand saat itu dan memiliki visi untuk negara yang lebih bersatu dan modern. Berikut adalah beberapa alasan utama di balik perubahan tersebut:
1. Identitas dan persatuan nasional:
Phibun percaya bahwa mengubah nama menjadi Thailand akan membantu menumbuhkan rasa identitas dan persatuan nasional yang lebih kuat di antara berbagai kelompok etnis yang tinggal di dalam perbatasan. Thai berarti bebas dalam bahasa lokal, dan ia ingin memperkuat kemerdekaan Thailand dan identitas budaya dan etnis yang unik yang berbeda dari negara-negara tetangganya.
2. Modernisasi dan nasionalisme:
Perubahan nama tersebut merupakan bagian dari kampanye budaya yang lebih besar yang dipimpin oleh Phibun untuk memodernisasi dan membaratkan negara tersebut.
Ia ingin meningkatkan patriotisme dan menempatkan Thailand sebagai negara yang kuat dan bersatu di panggung global. Mengubah nama negara menjadi Thailand dipandang sebagai cara untuk melambangkan transisi ini dan era baru.
3. Melepaskan diri dari masa lalu:
Pergeseran dari Siam ke Thailand juga merupakan cara untuk menjauhkan diri dari sistem feodal dan monarki lama, menciptakan identitas baru yang lebih progresif bagi negara tersebut.
Apa arti Thailand?
Kata Thailand diterjemahkan menjadi tanah yang bebas dengan kata Thai berarti bebas atau merdeka dalam bahasanya. Nama ini bermakna bukan hanya karena terjemahan harfiahnya, tetapi karena mencerminkan kebanggaan negara tersebut dalam sejarahnya untuk tetap merdeka.
Secara historis dan menurut berbagai sumber seperti Kantor Sejarawan, Thailand adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah dan nama tersebut berfungsi sebagai pengingat akan ketahanan tersebut.
Kembali ke Siam sebentar
Menariknya, Thailand sempat berganti nama menjadi Siam lagi dari tahun 1945 hingga 1949 setelah Perang Dunia II. Selama masa ini, terjadi pergantian kepemimpinan, dan beberapa pejabat lebih memilih nama historis Siam. Namun, ketika Phibun kembali berkuasa pada tahun 1949, nama Thailand dikembalikan dan menjadi nama resmi sejak saat itu.
Di mana Anda masih akan melihat penyebutan Siam saat ini
Meskipun Siam bukan lagi nama resmi negara tersebut, Anda masih akan melihatnya digunakan di berbagai tempat di Thailand. Siam telah menjadi referensi budaya yang sering digunakan dalam konteks yang merayakan warisan Thailand.
Misalnya, Siam Paragon, Siam Square, dan Siam Centre di Bangkok adalah serangkaian pusat perbelanjaan yang ramai di Bangkok yang membangkitkan rasa hormat bagi siapa pun yang mengunjunginya.
Pada saat yang sama, nama Siam juga dapat digunakan dalam produk, merek, dan acara populer untuk membangkitkan rasa tradisi atau prestise.
Perubahan nama dari Siam menjadi Thailand mencerminkan perjalanan negara tersebut menuju identitas yang bersatu, kemerdekaan, dan modernisasi. Bagi penduduk setempat, nama Thailand menandakan kebanggaan atas tanah yang telah mempertahankan kebebasan dan budaya uniknya yang semuanya dinyatakan dalam bahasanya.
Saat Anda menjelajahi Thailand, jangan lewatkan Siam karena kota ini merupakan pengingat akan kekayaan sejarah negara ini dan perpaduan antara tradisi dan modernitas yang membuat Thailand begitu unik.