Penerapan tarif AS per 1 Agustus tak lagi berlaku untuk Indonesia.
Jakarta, Suarathailand- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, rencana pembelian 50 unit pesawat Boeing oleh PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. masih dalam tahap negosiasi antara kedua pihak.
Ia mengatakan, pihak Garuda Indonesia dan Boeing belum mencapai kesepakatan.
“Pesawat Garuda itu sedang dalam proses negosiasi business to business antara Boeing dengan Garuda. Jadi nanti teknisnya kita tunggu perkembangan selanjutnya,” kata Airlangga usai menghadiri sosialisasi tarif AS bersama para asosiasi pengusaha di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin.
Sebagaimana diketahui, Garuda Indonesia berencana membeli 50 unit pesawat produksi Boeing, dengan mayoritas pesawat model Boeing 777 sebagai bagian dari hasil kesepakatan tarif Indonesia dan AS.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso juga menjelaskan bahwa Garuda Indonesia belum melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan produsen pesawat asal AS tersebut.
“Ya, itu kan subjek (negosiasi), kan MoU kemarin pun juga belum, yang untuk Garuda Indonesia kan belum tanda tangan. Yang baru tanda tangan kan untuk energi dengan pertanian. Yang soya bean, gandum, dan sebagainya,” jelasnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (18/7).
“Tapi kita sudah menjajaki (kerja sama), akan ada kesepakatan di sana. Tapi tetap subjek itu pertimbangan bisnis, dan sebagainya,” tambahnya.
Adapun Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa komitmen pembelian pesawat Boeing merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional.
"Memang kita kan perlu (pesawat Boeing) untuk membesarkan Garuda, Garuda adalah kebanggaan kita," ujar Prabowo saat memberikan keterangan pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7).
Presiden Prabowo menilai Garuda Indonesia memiliki peran simbolik sebagai pembawa identitas bangsa yang lahir pada masa perjuangan kemerdekaan.
Oleh karena itu, Prabowo menilai penting untuk memperkuat armada maskapai Garuda Indonesia melalui pengadaan pesawat-pesawat baru.
"Jadi, Garuda harus menjadi lambang Indonesia. Kita bertekad, saya bertekad untuk membesarkan Garuda dan untuk itu ya kita butuh pesawat-pesawat baru," kata Presiden.
Menurut Kepala Negara, kebutuhan Indonesia terhadap pesawat baru sejalan dengan penawaran yang diberikan oleh pihak Boeing.
"Saya kira enggak ada masalah karena kita butuh, mereka ingin jual. Pesawat Boeing juga cukup bagus, kita juga tetap dari Airbus," kata Prabowo.
Penerapan tarif AS per 1 Agustus tak lagi berlaku untuk RI
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa penerapan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya direncanakan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 sudah tidak lagi berlaku bagi Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia telah mencapai kesepakatan baru dengan Pemerintah AS, menggantikan kebijakan tarif yang semula diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump. Namun, pemberlakuan kesepakatan baru ini masih menunggu pengumuman resmi melalui<em> joint statement</em> kedua negara.