6 Ribu Drone Rusia Gempur Ukraina Selama Juli 2025, Rekor Tertinggi

Rusia dilaporkan meluncurkan lebih dari 14 kali lipat jumlah pesawat nirawak di Ukraina dibandingkan pada bulan Juli 2024.


Kyiv, Suarathailand- Rusia menembakkan lebih dari 6.000 pesawat nirawak ke Ukraina pada bulan Juli, lebih banyak daripada bulan lainnya sejak melancarkan invasi skala penuh pada tahun 2022, lapor kantor berita AFP dan Kyiv Independent.

Serangan pesawat nirawak tersebut menewaskan puluhan orang dan melukai lebih banyak lagi. Serangan tersebut juga merusak sasaran sipil, termasuk banyak rumah, sebuah taman kanak-kanak, dan sebuah ambulans.

Menurut kantor berita AFP, data yang diterbitkan oleh angkatan udara Ukraina menunjukkan bahwa Rusia menembakkan 6.297 pesawat nirawak jarak jauh ke Ukraina bulan lalu, naik hampir 16 persen dibandingkan dengan bulan Juni.

Kyiv Independent melaporkan bahwa Rusia meluncurkan rekor 6.129 pesawat nirawak jenis Shahed pada bulan Juli, 14 kali lipat lebih banyak dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, ketika Rusia hanya meluncurkan 423 pesawat nirawak.

Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat, mengatakan kepada Kyiv Independent bahwa jumlah sebenarnya serangan pesawat nirawak Rusia mungkin lebih tinggi, karena angka-angka tersebut berdasarkan perkiraan.

Hanya dalam satu malam pada 9 Juli, pasukan Rusia meluncurkan rekor 741 pesawat nirawak dan umpan di Ukraina Barat, lebih banyak daripada jumlah pesawat nirawak yang diluncurkannya sepanjang bulan Juli tahun lalu.

Serangan gabungan rudal dan pesawat nirawak Rusia pada 9 Juli menewaskan sedikitnya delapan orang di wilayah Sumy, Donetsk, dan Kherson di Ukraina, bahkan ketika pasukan Ukraina menembak jatuh semua kecuali 10 pesawat nirawak yang diluncurkan hari itu.

Serangan 9 Juli itu terjadi sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pemerintahannya akan membantu mengirimkan lebih banyak "senjata pertahanan" ke Ukraina, hanya beberapa hari setelah Pentagon mengatakan akan menghentikan pengiriman beberapa senjata ke Ukraina, karena persediaan yang rendah.

"Mereka harus mampu mempertahankan diri," kata Trump, saat mengumumkan bahwa sekutu Eropa akan membiayai sistem pertahanan udara Patriot untuk Ukraina, dari perusahaan senjata AS, Raytheon. “Mereka sekarang terpukul sangat keras,” tambahnya seperti dilaporkan Aljazeera.

Share: