47 Delegasi Thailand Pelajari Proses Perdamaian Aceh

Sebanyak 47 delegasi asal Thailand mengunjungi Aceh, Senin (10/9).  Delegasi dari King Prajadhipok’s Institute-Thailand berkunjung dalam  rangka mempelajari proses perdamaian Aceh.

Para delegasi diterima  oleh Ketua Komisi I DPR Aceh Azhari didampingi anggota komisi I yang  jugaKetua Fraksi Partai Aceh DPR Aceh Iskandar Usman Alfarlaky.

Dalam  pertemuan tersebut Ketua DPR Aceh Muharuddin menyebutkan, Aceh  mengalami konflik selama 30 tahun, terhitung sejak 1976 sampai dengan  tahun 2005.

Selama masa tersebut kata Muhar, telah terjadi  beberapa tiga kali proses perdamaian dan terakhir pada tanggal 15  agustus 2005 yang menjadi tolak ukur Aceh sekarang dan selalu  diperingati setiap tahun sebagai hari damai Aceh.

“Setelah terjadi  proses perjanjian Helsinki, dibentuklah undang-undang Republik  Indonesia Nomor 11 tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh (UUPA). Dalam  undang-undang tersebut, Aceh diberikan kewenangan untuk mengurus urusan  pemerintahan disemua sektor publik kecuali urusan pemerintahan yang  bersifat nasional, politik luar negeri, pertahanan, moneter dan fiskal,  keamanan, yustisi dan urusan tertentu dalam agama,” ujar Muhar.

Selain  itu lanjut Muharuddin, UUPA telah melahirkan beberapa produk hukum baru  terkait pendapatan yang bersumber dari dana otonomi khusus yang  bersumber dari APBN selama 20 tahun, yakni sebesar 2 % dari DAU Nasional  dari tahun 2008 s/d 2022 dan 1 % dari tahun 2023 s/d 2028.

“Selanjutnya  terdapat juga dana tambahan bagi hasil minyak dan gas bumi yaitu 55 %  dari pertambangan minyak yang ada di aceh dan 40 % dari pertambangan gas  bumi yang ada di Aceh,” lanjutnya lagi.

Muhar juga menyampaikan  bahwa saat ini Aceh sudah sangat aman dan layak dikunjungi oleh para  wisatawan dengan kuliner khas Aceh yang hampir sama dengan cita rasa  rakyat Thailand.

“Kami berharap para delegasi yang hadir pada hari  ini dapat melihat bagaimana aman, damai, indahnya alam Aceh dan enaknya  kuliner Aceh, sehingga dapat diperkenalkan ketika kembali ke Thailand,”  tambahnya.


Share: