Minuman keras oplosan dicampur metil alkohol yang berlebihan menyebbakan kematian.
Sebanyak 33 orang telah menerima perawatan karena keracunan metanol setelah mengonsumsi minuman keras yang tercemar.
Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand menyatakan jumlah orang yang tewas akibat minuman keras oplosan (beracun) yang dicampur metil alkohol menjadi empat orang.
Somsak Thepsutin, Pj Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand mengatakan Rumah Sakit Nopparat Rajthannee melaporkan total 33 orang telah datang untuk menerima perawatan karena keracunan metanol sejak 19 Agustus.
Dia mengatakan empat pasien meninggal karena keracunan tersebut, sementara delapan orang telah dipulangkan. Satu pasien masih dalam kondisi kritis, kata Somsak.
Sementara itu, 15 pasien menggunakan ventilator, 22 orang harus menjalani cuci ginjal, dan 21 orang mengeluh penglihatan kabur.
Somsak mengatakan dua pasien baru datang pada hari Selasa, tiga hari setelah meminum minuman keras ilegal tersebut. Ia mengatakan, mereka khawatir akan ditangkap karena membeli minuman haram tersebut.
Namun kondisi mereka memburuk dan setelah mengalami kesulitan bernapas, mereka memutuskan untuk segera ke rumah sakit.
Somsak mengatakan siapa pun yang telah mengonsumsi minuman keras herbal membeli di salah satu dari 18 lokasi yang diumumkan oleh pihak Bangkok
Pejabat Bangkok menghimbau siapa pun yang mengalami pusing atau penglihatan kabur setelah mengonsumsi minuman keras herbal untuk segera mencari pertolongan medis.
Minuman keras herbal tersebut dijual di 18 lokasi di enam distrik Bangkok, yakni Minburi, Klong Sam Wa, Lat Krabang, Prawet, Nong Chok, dan Khan Na Yao.
Penjual minuman keras herbal di 18 lokasi tersebut kemungkinan besar membeli minuman tersebut dari pembuat yang sama – seorang wanita yang diidentifikasi sebagai Jeh Pu atau Sister Pu. Dia dilaporkan mengatakan kepada polisi bahwa dia membeli minuman keras selundupan dari dua saudara laki-lakinya tanpa mengetahui bahwa minuman tersebut tercemar metanol.
