300 Warga Palestina Tewas Diserang Israel dalam 48 Jam Terakhir

Kepala Bantuan PBB Tom Fletcher meminta Dewan Keamanan PBB bertindak untuk "mencegah genosida” di Gaza.


Gaza, Suarathailand- The Telegraph Online melaporkan lebih dari 300 warga Gaza telah tewas dalam serangan Israel sejak Kamis, menurut keterangan otoritas kesehatan setempat. Serangan tersebut merupakan salah satu fase pengeboman paling mematikan sejak gencatan senjata runtuh pada Maret lalu.

Serangan terbaru terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakhiri tur Timur Tengah pada hari Jumat tanpa ada kemajuan yang jelas menuju gencatan senjata baru antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas di Gaza.

"Sejak tengah malam, kami telah menerima 58 martir, sementara sejumlah besar korban masih berada di bawah reruntuhan. Situasi di dalam rumah sakit sangat buruk," kata direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, Marwan Al-Sultan.

Militer Israel mengatakan mereka melakukan serangan besar-besaran dan memobilisasi pasukan sebagai bagian dari persiapan untuk memperluas operasi di Gaza dan mencapai "kendali operasional" di wilayah kantong Palestina tersebut.

Eskalasi ini, yang mencakup penumpukan pasukan lapis baja di sepanjang perbatasan, merupakan bagian dari tahap awal "Operasi Gideon's Wagons,” yang menurut Israel ditujukan untuk mengalahkan Hamas dan memulangkan para sandera tersisa.

Seorang pejabat pertahanan Israel mengatakan awal bulan ini bahwa operasi tersebut tidak akan diluncurkan sebelum Trump mengakhiri kunjungannya ke Timur Tengah.

Sejumlah pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa kelaparan mengancam di Gaza setelah Israel memblokir pengiriman bantuan ke jalur tersebut sekitar 76 hari lalu. Kepala Bantuan PBB Tom Fletcher meminta Dewan Keamanan PBB bertindak untuk "mencegah genosida” di Gaza.


Share: