150 Pesawat Nirawak Rusia Gempur Ukraina, Trump Ragu Perang Berakhir

Presiden AS Donald Trump kini meragukan kesediaan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang


Ukraina, Suarathailand- Rusia meluncurkan serangan pesawat nirawak dan serangan udara besar-besaran di Ukraina, menewaskan sedikitnya empat orang, kata sejumlah pejabat, sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump meragukan kesediaan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang.

Menurut sebuah unggahan Facebook oleh kantor kejaksaan daerah Donetsk, Rusia menjatuhkan tiga bom luncur di kota itu, sekitar 10 km (6 mil) dari garis depan, pada hari Minggu. Pasukan Rusia telah bergerak mendekatinya selama setahun terakhir.

Sepasang suami istri, berusia 47 dan 48 tahun, tewas, bersama seorang pensiunan berusia 78 tahun, kata unggahan itu, dan 21 rumah rusak. Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan sebuah rumah satu lantai yang hancur dan bangkai mobil yang terbakar.

Satu orang lagi tewas dan seorang gadis berusia 14 tahun terluka dalam serangan pesawat nirawak di kota Pavlohrad di wilayah Dnipropetrovsk, yang menjadi sasaran serangan untuk malam ketiga berturut-turut, kata Gubernur Serhii Lysak.

Rusia juga menembakkan 149 pesawat nirawak peledak dan umpan dalam gelombang serangan terbaru, kata angkatan udara Ukraina, seraya menambahkan bahwa 57 pesawat berhasil dicegat dan 67 lainnya berhasil dihadang.


-AS pertanyakan upaya perdamaian-
Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia meragukan Putin ingin mengakhiri perang lebih dari tiga tahun di Ukraina, dan menyatakan skeptis bahwa kesepakatan damai dapat segera dicapai. Sehari sebelumnya, Trump mengatakan Ukraina dan Rusia "sangat dekat dengan kesepakatan".

Selama kampanye presiden, Trump sering membanggakan bahwa ia dapat mengakhiri perang dalam 24 jam, tetapi kenyataan terbukti lebih sulit.

"Tidak ada alasan bagi Putin untuk menembakkan rudal ke daerah sipil, kota-kota besar dan kecil, selama beberapa hari terakhir", tulis Trump dalam sebuah posting media sosial saat ia terbang kembali ke AS setelah menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. Aljazeera

Share: