10.450 Migran Tewas-Hilang saat Menyeberang ke Spanyol pada 2024

46.843 migran tiba di Kepulauan Canary, Spanyol, secara ilegal pada 2024 melalui rute Atlantik yang semakin mematikan.


Canary, Suarathailand- Organisasi nonpemerintah Caminando Fronteras mengatakan, sedikitnya 10.457 migran meninggal atau hilang saat mencoba mencapai Spanyol melalui laut dari 1 Januari hingga 5 Desember 2024.

Sebanyak 46.843 migran tiba di Kepulauan Canary, Spanyol, secara ilegal pada 2024 melalui rute Atlantik yang semakin mematikan. Angka tersebut merupakan tahun kedua berturut-turut dengan jumlah kedatangan mencapai rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya.


Rekorterjadi ketika negara di Eropa itu menerima 63.970 migran ilegal tahun lalu, sebagian besar di kepulauan Atlantik, naik dari 56.852 pada 2023, kata kementerian dalam negeri.

Spanyol telah menjadi yang terdepan dalam krisis migrasi Uni Eropa karena kontrol yang lebih ketat di Mediterania mendorong lebih banyak migran untuk mencoba perjalanan berbahaya dari Afrika barat menuju Kepulauan Canary.

Badan perbatasan Uni Eropa, Frontex, mengatakan penyeberangan ilegal ke blok tersebut dari Januari hingga November 2024 turun 40 persen secara keseluruhan. Namun, jumlah tersebut naik 19 persen pada rute Atlantik, dengan Mali, Senegal, dan Maroko sebagai negara asal migran yang paling sering ditemukan.

Angka yang dirilis pada Kamis mengonfirmasi data yang dipublikasikan pada Desember, yang menunjukkan rekor kedatangan migran tahunan melalui perahu di Kepulauan Canary telah pecah untuk tahun kedua berturut-turut hingga November.

Jumlah kedatangan tahun lalu melampaui jumlah 39.910 migran yang mencapai pulau-pulau di lepas pantai barat laut Afrika itu melalui jalur laut pada 2023, di mana angka tersebut telah memecahkan rekor sebelumnya yang tercatat pada 2006.

Angka nasional untuk 2024 lebih rendah dari rekor sepanjang masa sebanyak 64.298 kedatangan yang tercatat pada 2018, tetapi melebihi jumlah 56.852 migran yang mencapai Spanyol secara ilegal pada 2023.


Ribuan kematian

Sebuah laporan pekan lalu yang dirilis oleh organisasi nonpemerintah Caminando Fronteras mengatakan, sedikitnya 10.457 migran meninggal atau hilang saat mencoba mencapai Spanyol melalui laut dari 1 Januari hingga 5 Desember 2024.

Caminando Fronteras mengatakan jumlah tersebut mengalami peningkatan 50 persen dibanding angka pada 2023 dan jumlah korban tertinggi sejak penghitungannya dimulai pada 2007. Kematian yang tercatat terkait dengan sejumlah penyebab seperti penggunaan perahu tidak layak, perairan berbahaya dan kurangnya sumber daya untuk penyelamatan.

“Kehilangan satu nyawa sangat menyedihkan dan kami menyesali setiap kehilangan [yang terjadi],” kata kementerian migrasi kepada kantor berita AFP sebagai tanggapan atas laporan tersebut.

Pemerintah daerah di Kepulauan Canary mengatakan mereka kewalahan oleh gelombang kedatangan migran. Namun, partai-partai politik Spanyol gagal menyetujui rencana untuk mengirimkan ribuan anak di bawah umur yang tidak memiliki pendamping ke seluruh negara itu guna meringankan beban. 

Share: