10 Ribu Jenazah Diperkirakan Ada di Bawah Reruntuhan Gedung Gaza

Jenazah 97 warga Palestina telah ditemukan di kota Rafah sejak gencatan senjata berlaku. 

Serangan Israel di Gaza menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, melukai lebih dari 111.000 orang.


Gaza, Suarathailand- Warga Palestina telah menemukan puluhan jenazah yang terkubur di bawah puing-puing di Gaza dan sedang mencari ribuan lainnya saat gencatan senjata antara Israel dan Hamas terus berlanjut untuk hari kedua.

Sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Senin bahwa jenazah 97 warga Palestina telah ditemukan di kota Rafah yang hancur di Gaza selatan sejak gencatan senjata berlaku pada hari sebelumnya dengan pembebasan tiga tawanan pertama yang ditahan oleh Hamas dan 90 warga Palestina dari penjara Israel.

Serangan Israel di Gaza menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 111.000 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Namun, badan Pertahanan Sipil Palestina mengatakan diperkirakan ada 10.000 jenazah di bawah bangunan yang hancur di seluruh jalur tersebut.

Setidaknya 2.840 jenazah mencair dan tidak ada jejaknya, kata Mahmoud Basal, juru bicara Layanan Darurat Sipil Palestina di Gaza.

Sementara itu, banyak warga yang mengungsi kembali ke lingkungan mereka dan mendapati mereka hampir tidak dapat dikenali lagi karena kehancuran akibat perang selama lebih dari 15 bulan.

β€œ[Tingkat kehancuran] merupakan guncangan besar, dan jumlah [orang] yang merasa terkejut tidak terhitung banyaknya karena apa yang terjadi pada rumah mereka. Itu kehancuran, kehancuran total,” kata Mohamed Gomaa, yang kehilangan saudara laki-laki dan keponakannya dalam perang, kepada kantor berita Reuters.

β€œIni tidak seperti gempa bumi atau banjir, tidak, tidak. Apa yang terjadi adalah perang pemusnahan.”

Sementara itu, lebih dari 630 truk bantuan memasuki Jalur Gaza pada hari Minggu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan kepada Dewan Keamanan pada hari Senin, dengan setidaknya 300 truk tersebut menuju ke wilayah utara daerah kantong itu, tempat PBB mengatakan kelaparan mengancam.

Dengan semakin banyaknya bantuan yang masuk ke daerah kantong Palestina, penduduk berbondong-bondong ke pasar dan sebagian mengungkapkan kegembiraan mereka atas harga yang lebih rendah dan adanya bahan makanan baru seperti cokelat impor.

"Harga telah turun, perang telah berakhir dan penyeberangan dibuka untuk lebih banyak barang," Aya Mohammad-Zaki, seorang perempuan pengungsi dari Kota Gaza yang berlindung di Deir el-Balah di Gaza tengah, mengatakan kepada Reuters.

Share: